CEMBURU (ALI VER.) PART 2

401 30 6
                                    

Kredit untuk para kreator Ejen Ali, Wau Animation.

Mohon kebijakan pembaca!

Merupakan kelanjutan dari  Cemburu versi Ali.

Selamat membaca!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

E.A.F.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari ini adalah hari ulang tahun Alicia. Sang agen muda Tekno telah bersiap untuk memberikan buket bunga tersebut kepada Gadis Kheng itu. Sebercak harapan untuk memperbaiki hubungan mereka, terlintas di hati Ali.

Hari ini Ali sengaja berpenampilan lebih rapi daripada biasanya, menggunakan parfum manly, bahkan hampir terlintas di pikirannya untuk menggunakan minyak rambut. Untung saja tidak jadi karena ia sudah hampir telat.

Drap! Drap! Drap!

Langkah demi langkah Ali susuri di koridor sekolah. Semua murid menatapnya, kemungkinan besar merasa bingung dengan perubahannya yang sangat drastis.

"Ali!" panggil Viktor ketika melihat dirinya tengah berjalan melewati kelas A.

Beberapa hari ini, Ali memang sengaja masuk kelas melewati kelas A agar ia bisa bertemu dengan Alicia. Tetapi Alicia tampaknya tidak mau keluar kelas, gadis itu seolah-olah telah membaca rencana Ali.

"Alicia ada di dalam kelas, sudah berhari-hari dia tidak mau keluar. Pun, sudah berhari-hari mereka menggodanya tentang rumor mu itu," ujar Viktor dengan pandangan cemas.

Di dalam hati, Ali mencoba menenangkan emosinya. Orang-orang itu tidak tahu bahwa topik serta ejekan mereka kepada Alicia justru mempersulitnya untuk meminta maaf. Lagi pula, ini adalah hari ulang tahun Alicia. Hari spesial gadis itu! Mereka seperti tidak punya hati.

"Tolong bela dia, ya!" pesan Ali pada Viktor.

Viktor mengangguk mantap. Pemuda itu berkata, "Tentu saja aku membelanya. Dia kan, temanku sejak kecil!"

Ali tersenyum simpul, teringat masa-masa SD mereka yang didominasi oleh suara pukulan rotan Puan Munah. Ngomong-ngomong, apa kabar Puan Munah sekarang? Dia lumayan rindu dengan wanita itu.

"Hei, kau tidak lupa hari ini ulang tahunnya, kan?" tanya Viktor setelah sadar ia tidak membawa apapun sebagai hadiah.

"Aku tidak lupa. Hadiahnya sedang dipesan dan baru bisa diambil nanti siang," jawab Ali.

"Mau aku temani mengambilnya?" tawar Viktor.

Ali berpikir terlebih dahulu. Sedikit berbahaya jika ia menerima tawaran Viktor jika tiba-tiba akan ada misi, jadi lebih baik ia menolaknya. "Tidak apa-apa, aku bisa sendiri. Lagi pula, ini adalah hadiah spesial dariku, jadi biar aku saja yang ambil."

"Hadiah spesial?" Viktor bertanya dengan nada menggoda.

"I-iya. Hadiah spesial permintaan maaf dariku!" tambah Ali dengan panik. Takut Viktor salah paham berujung ia kembali digoda.

Ejen Ali Fanfiction Where stories live. Discover now