Part 16

158 13 11
                                    

"Hari ini, aku bertemu dengan Jennie."

Taehyung meletakkan segelas air putih yang ia ambil sebelumnya di dapur dan meletakkan di hadapan Mina, lalu mengambil alih sisi kosong dimana Mina tengah duduk saat itu setelah akhirnya wanita itu telah berhenti dari tangisnya tadi.

"Kukira kau dan Jennie tak akan pernah bertemu lagi setelah kecelakaannya saat itu."

Mina memberikan lirikannya pada Taehyung saat itu. Dan Taehyung yang mendapatkannya hanya berhela sembari ikut bersandar pada sofa seperti yang Mina lakukan. "Baiklah. Sepertinya ini bukan waktu yang tepat untuk bercanda, bukan? Aku akan mendengarkanmu saja kalau begitu."

Kembali mengalihkan pandangannya, Mina merasa jika ia memang membutuhkan seseorang untuk menjadi tempatnya bercerita saat ini. Dan Taehyung sedang berada di sini, bukan hal yang buruk walaupun pria itu terkadang memang sangat menyebalkan untuknya.

"Kenapa kau bersikap sopan dan tak masuk ke dalam apartemenku seperti biasa tadi?"

"Apa kita akan membahas tentangku? Kukira sekarang waktunya untuk bercerita."

Mina hanya berhela, mengambil gelas berisi air yang Taehyung bawakan untuknya dan meminumnya. Menyisakan setengahnya sebelum kembali meletakkannya di tempat semula.

"Jennie memintaku untuk melakukan sesuatu untuknya." Ucapnya setelah kembali bersandar pada sofa--sama seperti yang Taehyung lakukan saat itu dan menatap pada langit-langit.

"Itu sudah sangat terlihat sekali. Jennie melihatmu bersama dengan Jimin saat itu. Sudah pasti dia akan menyuruhmu untuk menjauhi suaminya."

"Aku juga berpikir seperti itu. Bahkan berpikir pula jika pertemuanku dengannya tadi adalah pertemuan terakhir. Tapi permintaan yang dia minta bahkan lebih gila daripada apa yang sudah ku pikirkan."

"Memangnya apa yang dia inginkan darimu, huh?"

"Jennie ingin aku untuk menjadi ibu pengganti baginya."

Taehyung sempat terdiam saat itu, berusaha untuk mengerti akan ucapan Mina. Sebelum raut wajahnya yang tengah berpikir saat itu berubah dengan cepat menjadi wajah terkejutnya--bahkan beranjak dari bersandarnya saat itu dan menatap pada Mina. "Ibu pengganti?! Apa maksudnya itu, huh?! Dan juga, kenapa Jennie ingin kau yang melakukannya?!"

Mina kembali berhela saat itu--entah untuk ke berapa kalinya. "Kecelakaannya saat itu membuatnya bukan saja kehilangan bayinya, tapi juga rahimnya. Jadi Jennie sekarang tak akan bisa untuk mengandung. Dan dia dengan gilanya meminta aku untuk menjadi ibu pengganti dengan hamil anak dari Jimin."

Taehyung lagi-lagi dibuat tak percaya dengan apa yang Mina ceritakan tadi. Bahkan tak ada satu katapun yang ia keluarkan saat itu karena masih diselimuti keterkejutannya.

"Apa keluarga mereka tahu semua ini?"

Mina menggeleng. "Jika keluarga mereka tahu, tak mungkin jika Jennie dan Jimin masih bersama hingga saat ini."

Taehyung menyetujui dalam diam ucapan Mina.

"Dan kau menyetujuinya? Menjadi ibu pengganti bagi Jennie?"

Mina tak langsung menjawab saat itu. Sementara Taehyung di sana merasa takut, tentu saja. Tujuannya kemari adalah untuk melamar Mina. Namun setelah mendengar semuanya tadi, keinginannya saat itu tak mungkin ia sampaikan untuk sekarang. Sialan sekali, bahkan setelah waktu berlalu sebanyak ini, Noh Jimin tetap akan menang di atasnya jika berurusan dengan Yoo Mina.

"Aku....entahlah, Taehyung. Aku hanya ingin menjalani hidupku saja dengan tenang tanpa merasa terganggu oleh masa lalu." Ucap Mina, merunduk kali ini untuk menahan sebuah airmata yang ingin keluar saat itu. "Ck, bahkan aku tak diberikan kesempatan untuk berubah menjadi seseorang yang lebih baik. Kenapa menjadi orang baik sangat berat sekali untuk dilakukan?"

it hurts ❌ jenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang