Part 10

276 31 6
                                    

Hay hay, aku balik lagi ke sini. Lama bgt ya?? Hehehehe maaf bgt buat kalian yg nungguin lanjutan chapter cerita ini. Tpi sekarang, aku sebisa mungkin buat balik nulis lagi. Yuk genggss, bantu aku, ya? Tinggalin jejak apapun buat chapter ini. Itu berharga bgt buat aku soalnya 😀

.
.
.
.
.

Mina menghela nafasnya sejenak saat itu, menatap pada sebuah rumah yang sayangnya tak pernah ia lupakan. Itu karena dulu dirinya memang sering berkunjung kemari, dengan status sebagai kekasih dari Jimin. Tapi sekarang, tentu saja sudah berbeda cerita. Ia hanya datang sebagai teman dari Jennie, yang mengundangnya untuk datang ke pesta sederhana ulang tahun dari Jimin.

Hah, takdir memang lucu sekali jika Mina sekali lagi memikirkannya. Mina bahkan dulu berpikir jika ia pasti akan menikah dengan Jimin jika mengingat betapa keduanya yang tak pernah terpisahkan. Tapi, sudahlah. Mina tak mau lagi memikirkannya, ia hanya ingin hidupnya saat ini tenang. Setidaknya ia harus membalas kebaikan yang sudah Jennie lakukan padanya dengan terus berada di sampingnya ketika masa terpuruknya.

Mengetuk pintu untuk kedua kalinya, Mina disambut begitu saja oleh Jennie saat itu. Senyumannya mengembang, dan Jennie lebih dulu mendekat untuk memeluk Mina setelahnya dan dibalasnya.

"Kau akhirnya datang. Kukira kau tak akan datang."

Jennie melepaskan lebih dulu pelukannya, masih merasa bahagia akan kehadiran Mina.

"Mana mungkin? Lagipula, aku sudah berjanji padamu untuk datang."

"Bagus sekali. Ayo masuk, semua orang sudah datang."

Mina hanya mengangguk, mengikuti Jennie yang menariknya untuk masuk. Tapi entah mengapa saat ini ia begitu gugup sekali, tentu saja tak asing dengan rumah ini dan kemana Jennie akan membawanya saat ini.

Mina berusaha untuk bersikap seperti biasanya, membalas senyuman Jennie padanya saat itu yang masih tak mau melepaskan genggaman tangan keduanya.

"Semuanya, ini dia temanku yang ingin ku perkenalkan pada kalian semuanya."

Ucapan itu membuat semua pandangan terarah pada seseorang yang berada di samping Jennie. Tak terkecuali dengan Jimin pula, karena Jennie bahkan tak mengatakan apapun padanya tentang kehadiran Mina.

Beberapa dari mereka menyambut Mina dengan baik, tentu saja karena Mina disebutkan sebagai teman dari Jennie walaupun sebenarnya mereka sangat tahu bagaimana sifat Jennie yang sulit sekali untuk menerima seseorang baru bahkan sebagai teman.

"Aku mengira kau tak akan pernah mau kembali ke Seoul."

Mina mengalihkan pandangannya, mendapati sosok yang sudah lama tak ia temui dan bertatap muka. Berusaha untuk tetap bersikap sopan dan memberikan segaris senyumnya sebelum mengambil dua gelas jus jeruk yang diinginkan oleh Jennie dan beranjak pergi.

"Kenapa kau kembali kemari?"

Langkah Mina kembali terhenti oleh ucapan itu, berbalik untuk menatap pada Ny. Noh di sana yang tak memberikan ekspresi apapun selain wajah tak bersahabatnya--Mina sangat mengingatnya.

"Maaf, eomeonim. Aku tak mengerti dengan yang anda katakan. Permisi sebelumnya jika aku bersikap tak sopan, tapi aku harus pergi lebih dulu."

Mina berusaha untuk pergi kembali. Namun ucapan dari Ny. Noh membuat kembali lagi untuk menghentikan langkahnya.

"Kau tahu bukan jika Jimin sudah menikah dengan Jennie?"

Ny. Noh mendekat, berdiri berhadapan dengan Mina saat itu.

it hurts ❌ jenminWhere stories live. Discover now