🌸Keputusan🌸

1.3K 133 76
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

"Sebaik-baiknya bacaan adalah Al-Qur'an"

~HAPPY READING~

💠•💠•💠

Malam harinya, Zahira disibukkan dengan tumpukan tugas yang harus dirinya selesaikan. Walaupun rasanya badan dan pikirannya sudah lelah menghadapi segala aktivitas hari ini, namun tugasnya sedang tidak bisa diajak kompromi. Buktinya, meskipun sudah lelah, namun Zahira masih saja berkutat dengan tugas-tugas sekolahnya itu. karena memang Zahira sudah kelas 12, jadi pasti banyak hal yang harus dikerjakan dan dipersiapkan untuk ujian kelulusannya sebentar lagi.

Terlalu serius dengan tugas-tugas di hadapannya, hingga membuat Zahira tidak sadar bahwa sang kakak kini sudah berada di sampingnya.

"Sibuk banget nih kayaknya," ucap Zahra sambil memperhatikan sang adik yang tengah mengerjakan tugasnya itu.

"Astagfirullah kak, ngagetin aja," jawab Zahira sambil memegangi dadanya karena kaget dengan kehadiran sang kakak.

"Kalau masuk kamar orang tuh minimal salam sama ketuk pintu kek, main nyelonong aja," ucap Zahira kesal.

"Yeee kakak udah ketuk pintu sama dalam dari tadi tapi nggak ada jawaban. Karena pintunya nggak dikunci ya udah kakak masuk aja," jawab Zahra sambil mengerucutkan bibirnya.

"Ya maaf," jawab Zahira.

"Hm iya," sahut Zahra singkat, gadis itu kini sudah duduk manis di sofa yang ada di kamar adiknya.

"Sini Ra, kakak bawain cemilan sama minuman buat kamu. Istirahat dulu," titah Zahra.

Zahira yang mendengar perkataan sang kakak pun segera berdiri dari duduknya dan ikut duduk bersama sang kakak di sofa.

"Nih coklat hangat kesukaanmu, biar pikiran kamu rileks," ucap Zahra sambil menyerahkan secangkir coklat hangat untuk sang adik.

"Makasih kak," jawab Zahira sambil menerima secangkir coklat hangat itu, lalu gadis itu pun segera meminumnya.

"Capek ya?" Tanya Zahra sambil mengelus pundak sang adik.

"Ya begitulah kak," jawab Zahira sambil menghembuskan nafas lelah.

"Kalau kamu capek, istirahat sejenak ya. Kamu manusia bukan robot, jadi kamu nggak bisa memaksa dirimu untuk selalu melakukan segalanya."

"Kakak tahu, kamu sedang berusaha untuk masa depanmu. Biar kamu bisa dapet nilai ujian yang bagus dan diterima di universitas impian kamu kan?"

"Tapi kamu harus ingat, dunia ini memang seperti ini. Kamu nggak bisa diem aja kalau mau dapet apa yang kamu impikan. Tapi bukan berarti kamu harus berusaha sekeras itu sampai kamu mengorbankan diri kamu sendiri."

"Tetaplah selalu berusaha semaksimal mungkin, dan untuk hasilnya serahkan saja sama Allah. Karena untuk hasilnya itu bukan urusan kita lagi, itu urusan Allah. Tugas kita berusaha dan disertai dengan doa, dan selebihnya serahkan sama Allah ya."

Zahira merasa begitu terharu mendengar nasihat yang diberikan sang kakak. Dibalik sikap kakaknya yang menyebalkan dan sering membuatnya darah tinggi, namun dalam hatinya Zahira tahu bahwa kakaknya itu begitu menyayangi dirinya.

Takdir Yang Tak DirencanakanTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon