63.SEUNGCHEOL

997 84 2
                                    

Helaan napas ku keluar begitu saja saat aku melihat seorang pemuda yang tengah meneguk segelas bir milikinya di meja sebuah bar, aku segera menghampirinya yang sudah begitu mabuk itu.

Aku menatap jengah padanya saat dirinya yang tak perduli pada kehadiran ku dihadapannya saat ini, ia teru saja meneguk gelas bir miliknya yang membuat ku sedikit kesal sendiri melihatnya.

Aku menatap jengah padanya saat dirinya yang tak perduli pada kehadiran ku dihadapannya saat ini, ia teru saja meneguk gelas bir miliknya yang membuat ku sedikit kesal sendiri melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Daepyonim, kaja. Kita pulang anda harus berhenti minum sekarang" ucap ku bisa mungkin membuatnya langsung beranjak pulang.

"Kau!! pergi sana jangan mengganggu ku" tukasnya dengan sedikit mendorong tubuh ku.

Aku menghela napas kembali begitu mendengar perkataan tadi, aku kembali mendekatnya dengan bergumam pelan.

"Yakk.. Choi seungcheol, bisa kah sekali saja kau tidak membuat ku susah seperti ini aku ini sekertaris mu bukan asisten pribadi mu, merepotkan saja" gerutu ku dengan menatapnya.

Dan setelah itu aku langsung mencoba membopongnya untuk berjalan menuju mobil miliknya, yah dia itu bos ku di perusahaan tempat ku bekerja tapi dia suka sekali merepotkan ku seperti ini. Dan anehnya manager bar ini selalu saja menelepon ku ketika seungcheol mabuk berat, mereka tidak pernah menelepon para kekasih seungcheol tapi malah menelepon ku yang notebenenya hanya seorang sekretaris seungcheol.

"Nona, biar kami bantu" salah satu pegawai bar itu.

"Tak usah. Oh, iya apa tuan Choi sudah membayar tagihan miliknya?" tanya ku pada salah satu pegawai yang akan membantu ku.

"Sudah, nona seperti biasa beliau memboking tempat ini untuk beliau minum disini" jawabnya.

"Baiklah, kalau begitu saya permisi. Dan satu lagi saya harap ini yang terakhir kalian menghubungi saya karna tuan Choi mabuk" ucap ku dengan penuh menekanan.

"Dia benar jangan hubungi dia lagi karna dia hanya bisa menghamburkan uang ku saja" oceh seungcheol yang membuat ku menggelengkan kepala ku mendengarnya.

Seungcheol menjauhkan dirinya dari ku, namun aku dengan segera kembali untuk menahan tubuh seungcheol agar ia tak jatuh. Bisa, kalian bayangkan aku harus membopong tubuh besar seungcheol dengan sekuat tenaga ku dengan tubuh kecil ku, ditambah aku harus extra memegangi seungcheol yang sejak tadi terus berusaha melepaskan dirinya.

Napas ku terengah-engah begitu aku berhasil membawanya masuk kedalam mobil miliknya.

"Oh, Hyeojin kau kuat sekali membopong ku kemari berikan aku kecupan manis mu dulu" oceh seungcheol yang hendak mencium ku

"Daepyonim, sadarlah aku bukan nona Hyeojin" tegas ku dengan menahan bahunya.

"Huh, kau benar lekuk tubuh Hyeojin tidak seperti ini dia sedikit berisi ini seperti lekuk tubuh sekertaris ku nona Lee (y/n) tapi meski begitu dia tetap sexy dan cantik dimata ku" oceh seungcheol sambil tersenyum dengan menatap ku.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang