39.DINO

992 74 0
                                    

‍‍‍Kami semua kembali bersorak saat salah satu teman kami harus kembali meminum soju karna dia kalah dari game yang sedang kami mainkan. Aku tersenyum saat melihatnya yang sudah hampir mabuk karna terus kalah dan terus meminum soju tadi hingga akhirnya satu teman ku menghentikan gamenya.

"Yakk.. Ayo kita ganti permainan truth or dare bagaimana?" ucapnya.

Kami hanya mengangguk pelan sambil kembali bersiap untuk permainan selanjutnya.

"Aku akan memutar botol ini siapa yang ditunjuk oleh botolnya harus langsung memiliki ok" jelasnya.

Kami kembali mengangguk dan tak lama akhirnya ia memutarnya dan tepat ujung botol mengarah pada ku. Aku hanya tersenyum dengan percaya diri.

"Truth" ucap ku.

"Aku, biar aku yang memberikan bertanya padanya, (y/n)-ah, apa kau dan dino berkencan sekarang?" tanya jieun salah satu teman kampus yang memang dekat dengan ku.

"Ehm, ani.. kami hanya berteman tak lebih" jawab ku sambil tersenyum.

"Aughh.. Jinjja.. Kalian berteman tapi seperti sepasang kekasih membuatuat iri saja" seru san.

Aku hanya tersenyum sambil menatap seseorang yang sejak tadi hanya diam dan tersenyum saja.

"Baiklah, aku putar laginya" ucap ku.

Aku langsung memutar dan tetap ujung botol mengarahkan padanya.

"Aku!! Dino-ah, kau akan marah tidak jika aku mencium bibir (y/n) didepan mu" ucap subin dia juga salah satu teman kami.

Dino tak menjawabnya dia langsung membuka sepatunya dan bersiap untuk melemparnya kalau bukan karna hyuri yang menahannya mungkin sepatu dino sudah mendarat diwajah subin. Aku melihat subin hanya tertawa melihat reaksi dino secara langsung seperti sekarang ini.

"Haha.. Lihat wajahnya, astaga kau seperti seorang kekasih jika marah seperti itu Lee dino" ucap subin.

"Diamlah, jika tidak ingin sepatu ku mengenai wajar mu itu" ucapnya dengan nada kesal.

"Sudahlah, ayo kita main lagi" ucap ku.

Akhir kami kembali memulai permainan karna ujung botol mengarahkan pada dino tadi jadi dino yang harus memutarnya kembali.














Aku menghela napas ku saat setelah mengatur napas ku karna menertawakan kejadian bodoh yang membuat kami semua tertawa geli. Yah bagaimana kita semua tak tertawa melihat kelakuan hyungsik yang melakukan hal bodoh ketika mabuk berat tadi.

"Aigoo.. Aku hampir kehabisan napas tadi karna melihat hyungsik" ucap ku.

Aku melihat dino hanya menggelengkan kepadanya sambil menatap kearah depan.

Saat ini kami tengah berada di balkon kamar yang sedang yang akan ia tempati.  Yah kami semua memang sedang berada disebuah villa milik san kami sedang berlibur setelah kami melewati ujian akhir semester. Sedikit ku beritahu jika aku dan dino kami sudah lama berteman mungkin saat kami masih ada dalam kandung pun kami sudah berteman karna yah eomma dino dan eomma ku memang berteman sejak mereka masih kuliah.

Aku berjalan menuju kursi yang berada di balkon ini dan mendudukkan diri ku disana sambil melihat dino yang masih menikmati pemandangan langit malam hingga tak lama ia menoleh kearah ku dan berjalan kearah ku. Aku hanya tersenyum saat dino langsung menangkup kedua pipi ku dan ia langsung mencium ku bahkan ia melumat bibir ku.

"Dino-ah" seru ku saat aku melepaskan ciuman kami.

Aku beranjak dan mengalungkan kedua tangan ku kebahu dino. Dino hanya menatap ku dengan wajah yang sudah memerah.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang