22.DOKYEOM

1.4K 87 3
                                    

Aku menatap kesal kearah samping rumah ku saat melihat pot taman ku pecah karna tersenggol oleh seseorang yang sedang berada dihadapan ku, aku berjongkok dan mulai merapikannya.

"Biar aku yang merapikannya kau sambil pot lain saja" ucapnya yang entah sejak kapan sudah ada disamping ku.

"Pergi, jangan coba-coba berani menyentuh semua taman ku" tegas ku.

"Sungguh aku tidak tadi aku pikir kayu yang kubawa tidak akan menyenggol pot mu" jelasnya.

"Pergilah, jika kau disini semua taman peliharan ku rusak semua" ucap ku sambil menariknya keluar dari halaman rumah ku.

"Tapi sungguh tidak sengaja tadi jadi jangan ma.."

Prakk...

Aku mengepalkan tangan mu saat melihat pot taman ku terjatuh dan rusak karna ia menabraknya tadi.

"LEE DOKYEOM" teriak ku.

"Mianhae, aku tidak sengaja" teriaknya yang memang sudah berlari keluar rumah ku.

"Ada apa kenapa kau berteriak-teriak seperti itu??" aku menoleh saat melihat eomma baru saja keluar dari rumah.

"Lihat, tetangga menyebalkan itu menghancurkan semua tamanan uji coba ku eomma" rengek ku.

"Astaga tinggal kau tanaman lagi apa susahnya, (y/n)-ah" ucap eomma sambil berjalan masuk lagi.

"Eomma!!, eomma pikir mudah menanam kembali semuanya" teriak ku sangat kencang.

"Ssttt, diamlah, jangan berteriak seperti itu lagi nanti adik mu terbangun" ucapnya.

Aku hanya menghentak kaki ku sambil merapihkan taman ku yang berserakan.




















Aku menghel napas ku saat akhirnya aku selesai menanam kembali taman ku di pot baru, untungnya mereka tidak rusak jadi aku bisa menanamnya kembali tanpa harus mengulangi semua dari awal.

"(Y/n)-ah, apa kau bisa menjaga adik mu sebentar?? Eomma harus menyiapkan makan malam sekarang" teriak eomma dari dalam.

"Ne" jawab ku sambil berteriak juga.

Tak lama setelah itu aku melihat jihyun keluar dari rumah dengan membawa robot mainannya, ia berjalan kearah ku sambil tersenyum dan berdiri dihadapan ku.

"Noona, aku ingin bermain ditaman apa nonna mau menemani ku??" tanyanya.

"Tentu, tapi jihyun untuk sebentar noona harus merapihkan barang-barangnya noona dulunya. Cah, duduk dulu disini sambil menunggu noona" ucap ku.

Yah jihyun ini adalah adik ku yang baru berusia lima tahun memang jarak umur jihyun dengan ku sangat jauh. Bayangkan saja aku yang sudah berusia dua puluh tahun harus punya adik berusia lima tahun, sangat jauh bukan tapi aku sangat bersyukur bisa memiliki jihyun sebagai adik ku.

"Ayo, kita pergi ketaman sekarang" ucap ku yang setelah selesai merapikan semua barang ku.

"Noona, eomma memberi ku uang untuk membeli es krim katanya jika noona dan aku pergi ketaman" ucapnya sambil menatap ku.

"Jihyun bisa menyimpan uang ini di tabungan jihyun, jika jihyun ingin membeli es krim biar pakai uang noona saja" ucap ku sambil tersenyum.

Aku hanya melihat ia mengangguk pelan dan kembali memasukkan uangnya kedalam sakunya.

"Eomma!! Aku dan jihyun pergi ketaman sebentar, iya" teriak ku.

"Ne, jangan terlalu lama sebentar lagi appa pulang" serunya.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang