Chapter 2

3.8K 235 19
                                    

Hinata hanya bisa pasrah saat tubuhnya ditarik oleh Sasuke yang kini menyudutkannya pada dinding lorong club. Bibirnya dibungkam saat Sasuke melumat rakus bibirnya.

Hinata menggeram pelan ingin rasanya ia mendorong tubuh Sasuke menjauh tapi tantangan itu harus segera Hinata lakukan saat kedua sahabat gilanya itu sedang mengintip dibalik lorong kegiatan panas mereka.

"Sial, Hinata benar-benar bajingan yang beruntung." Pekik Ino saat melihat betapa bringasnya pria asing yang tengah bercumbu dengan sahabatnya

Sakura mengangguk semangat menajamkan matanya guna melihat lebih lanjut kegiatan panas yang sedang Hinata lakukan "Melihat ini membuatku jadi merindukan Sasori." Serunya pelan

Mendengar itu Ino mendengus pelan "Berhenti membicarakan kekasihmu didepanku." Serunya kesal

Sakura melirik sebal Ino "Katakan saja jika kau iri padaku Ino pig."

Ino melebarkan kedua matanya berniat mengeluarkan protes namun sudah lebih dulu dibungkam oleh Sakura yang dengan sigap menutup mulut Ino. Sungguh saat ini mereka sedang mengintip Hinata yang sedang bercumbu jangan sampai karena teriakan Ino membuat kegiatan mereka kacau.

Disisi lain Hinata hanya bisa melenguh pasrah saat kedua tangannya meremas kuat surai hitam Sasuke. Ciuman mereka terasa begitu panas seiring lidah Sasuke yang mulai menelusup masuk kedalam mulutnya mengajak lidahnya untuk saling bertaut membelit satu sama lain.

Remasan tangan Hinata disurai hitam Sasuke semakin kuat saat ia bisa merasakan pria itu yang mengangkat satu kakinya membuat dress ketat seksi yang ia kenakan semakin naik keatas memperlihatkan paha mulus bahkan hampir memperlihatkan setengah bokong indahnya.

Kedua alis Hinata semakin bertaut menahan diri untuk tidak mendorong tubuh pria didepannya itu menjauh saat Sasuke meremas keras pantatnya dan dengan sengaja menekan miliknya menggeseknya pada paha dalam Hinata.

Bibir keduanya masih terus bertaut menghisap satu sama lain hingga Hinata merasa ia mulai kekurangan oksigen membuat kedua tangannya dengan sigap menepuk bahu pria itu.

Dengan terpaksa Sasuke melepaskan pangutan bibir mereka namun sebelum itu Sasuke tetap memberikan beberapa kecupan kecil disana.

Sasuke menempelkan dahinya pada dahi yang tertutupi poni gadis didepannya. Nafas gadis itu memburu dengan wajah yang kini memerah padam layaknya buah tomat kesukaannya. Terlihat cantik, lucu sekaligus menggairahkan.

"Aku menginginkanmu." Bisik Sasuke dengan onyx hitamnya yang menatap tepat pada manik amethys indah Hinata

Hinata merasa wajahnya yang memerah semakin memerah padam saat mendengar perkataan Sasuke belum lagi onyx hitam yang menatapnya penuh minat membuat Hinata bisa merasakan bulu kuduknya yang perlahan mulai berdiri.

Tidak, mereka hanya akan melakukan make out jangan sampai melewati batas hingga Hinata harus berakhir melakukan seks dengan pria asing ini.

Walaupun pria itu tampan Hinata tetap tidak akan melakukan seks dengan pria asing yang tidak ia kenal. Terlebih jika seandainya ayahnya yang kolot itu mengetahui jika Hinata telah kehilangan keperawanannya maka percayalah nyawa Hinata akan menjadi taruhannya.

Jangankan kehilangan keperawanan, jika seandainya ayahnya mengetahui Hinata yang menginjakkan kakinya ketempat laknat ini maka bisa dipastikan kepala Hinata akan menghilangkan dari tubuhnya.

Bayangan ayahnya yang menebas kepalanya dengan katana kesayangannya berhasil membuat Hinata merinding.

Hyuga memang keluarga kaya dan terpandang di Jepang bahkan silsilah keluarga mereka masih sangat erat dengan keluarga kerajaan Jepang dan hal itu membuat keluarga mereka terkenal begitu kolot dan juga kaku.

Because Make Out Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang