Chapter 18

3.1K 370 53
                                    

"Wah, gaya rambut Kapten berbeza," Ucap Sai menyambut kedatangan [Name] diarena TAPOPS.

[Name] menjawab, "Ha'ah, gaya rambut yang lalu saya tak suka, mengacaukan misi je," Ucap [Name] tersenyum sedih.

Shielda yang sedang pemanasan pun berdiri lalu datang mendekati [Name], "Tak pe, Kapten. Saya suka ngan gaya rambut baru Kapten!" Hiburnya sambil menepuk punggung [Name] pelan.

"Terima kasih, Shielda. Jom panaskan badan, selepas itu satu lawan satu dengan saya..!" Ucap [Name] memberi tantangan.

Fang menyeringai, "Hah, aku pastikan kali ini aku dapat kalahkan Kapten!"

Lantas, bibir [Name] membentuk huruf o, "Ooohh.. percaya diri betul, saya takkan menahan diri ya."

.

Melihat ketiga alien itu yang tampak berkeringat, [Name] rasa ia harus menyudahi latihannya, "Oke, kita rehat dahulu.." Katanya sambil menepuk tangan.

"..Nngg? Apa ni, Kapten?" Tanya Fang seraya mengambil minuman milik [Name].

Yang ditanya pun menjawab, "Aku tahu korang pasti penat, jadi aku sempatkan bawa minum."

"Terima kasih, Kapten!" Ucap ketiga alien tersebut senang.

[Name] mengangguk-anggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Oh ya, Komander ada bagi tahu aku, korang kene jadi lawan untuk calon anggota TAPOPS," Kata [Name] sambil meminum minuman kotaknya.

Lantas Shielda bertanya, "Siapa lawan kita, Kapten?"

Raut berpikir langsung tercetak jelas di wajah Fang, "Nampaknya aku tahu.."

[Name] menyeringai, "Heh.. korang akan melawan kawan-kawan Fang yang tinggal di Bumi minggu depan."

"Sai ngan Shielda aku pindahkan korang ke Planet Volkania hari ini. Fang, aku tak berencana nak bawak kau, jadi kau hanya perlu menjadi kawan mereka macam biasa," Sambungnya menjelaskan.

"Besok mereka datang ke Stesen TAPOPS, perjalanan dari sini ke Planet Volkania jauh, jadi mungkin aku lambat nak balik."

[Name] menghela napas panjang, "Haahh.. semoga Stesen ni selamat tanpa aku, akhir-akhir ni banyak serangan kepada Stesen TAPOPS. Aku rasa macam tak tenang.."

Shielda menenangkan [Name] kembali, "Jangan risau, Kapten. Stesen TAPOPS kan ada Fang, Komander, Kapten Kaizo, Laksamana Amato dan yang lain."

"Kau betul, aku seharusnya tak berpikir lebih sangat," Ucap [Name] menatap langit-langit arena.

Menyampingkan pikirannya, [Name] langsung mengajak Sai dan Shielda berangkat, "Jom, kita bertolak sekarang!"

..

"HEEEEEEEEHH!? SEKARANG!?" Teriak kaget ketiga alien itu.

Lagi-lagi [Name] mengernyitkan alisnya bingung, "Kenapa? Kalau besok nanti tak sampai-sampai."

Sai melemaskan tubuhnya kelantai arena, "Kenapa sekarang, Kapten? Kitorang malas la.."

[Name] tersenyum kecut, ada benarnya ditunda beberapa jam dulu. Mereka juga kelelahan karena habis latihan, bukan? Bukan!

"Kalau macam tu, aku tunda 5-6 jam. Cukup tak?" Tanya [Name] menawarkan.

Yah, setidaknya kedua alien tersebut bisa istirahat sejenak, "Tak masalah, Kapten."

.

Hari ke-lima, mereka berempat sampai di Planet Volkania. Planet penuh kawah gunung aktif.

"Gunung kat planet ni takkan meletup bila tak de reaksi getaran sebab pertarungan atau semacamnya," Ucap [Name] berjalan sambil menjelaskan.

Paramita | Kaizo x ReaderWhere stories live. Discover now