Chapter 06

4.1K 469 20
                                    

Di suatu SMA terlihat aktivitas biasa warga sekolah berjalan tanpa kendala, baik siswa-siswi, guru, karyawan, kepala sekolah, semuanya.

Kecuali dua insan ini, mereka terlihat terengah-engah seperti sedang mencari seseorang.

"PAK! YANG BENER AJA TEMENKU BELUM KETEMU!?" teriak Difa dengan kerasnya kepada satpam sekolah.

"Seminggu lebih sudah kita cari tapi tetap tidak ketemu, temanmu itu masuk isekai atau bagaimana, dek?" tanya salah satu satpam yang diberi tugas berkeliling SMA.

Difa mendengar kalimat satpam yang menekankan kata dek disana, ia langsung mendorong satpam tersebut hingga terjatuh ke tanah.

"Yasudah, next day ku harap kalian masih mencari temanku, ojii-san," balasnya tak kalah dengan bapak-bapak.

Satpam tersebut menghela napas dan mendorong Difa menjauh dengannya agar bisa berdiri semula.

"Bercanda, Fa. Lagipula susah sekali mencari [Name], saya sampai pusing. Kamu temannya sendiri bahkan tidak tahu?" tanyanya seraya menunjuk Difa keheranan.

Perempuan itu memasang raut sedih yang mengakibatkan hati satpam tersebut tak enak menanyakannya, "Maaf, Nak Difa ... lupakan saja pertanyaan bapak. Kita lanjutkan men-"

"Saya tidak tahu [Name] dimana, kita sudah melapor kepada polisi tapi mereka tidak bertindak dan mengganggap bahwa kejadian ini hanya tipuan semata." Digenggamnya lengan satpam itu dengan keras.

"... Kalau begitu, terakhir kamu bertemu dengan Nak [Name] dimana?"

"Seminggu yang lalu, hari Rabu, ia pergi hendak bercermin dikamar mandi perempuan. Kupikir waktu itu ia sakit atau semacamnya sehingga tidak masuk, walau tasnya ada dikelas sih.."

"..Sedikit bodoh tapi baiklh, ingfo diterima." Balas satpam tersebut dengan emote jempol.

"Apkh mangsud y, Pak? Anda sepertinya minta dipukul.." sinis Difa, satpam yang satu ini berlagak sok pintar.

"No, thanks."

.

'Kalau dibayangkan seperti itu malah kelihatan lucu, hihihi.'

Baru saja [Name] berdiri, tibalah Komandan Koko Ci dan Laksamana Amato diarena.

"Selamat pagi Komander, Laksamana." [Name] mendekat ke arah mereka tak lupa hormat TAPOPS.

"Hm, pagi." Balas Komandan Koko Ci

Hening...

[Name] gugup sampai-sampai ia meneguk ludahnya. Ia membatin seakan-akan terjadi yang tidak-tidak.

"[Name], jom ikut kami ke bilik kerja aku." Ucap Komandan.

"..Kenapa, Komander?" Tanya [Name].

"Nanti kau akan tahu." Balasnya singkat.

Selama pembicaraan mereka, Laksamana Amato menyimak sambil berbicara dengan pikirannya.

.

Sampailah mereka bertiga diruang kerja Komandan Koko Ci.

Kesan pertama yang [Name] dapatkan ialah ruang kerja Komandan minimalis namun serba guna.

'Selera Komandan tidak buruk, aku menyukainya.'

"Laksamana, [Name], sila duduk di sini." Tawarnya.

Dalam sekejap suasana tersebut lebih serius, tak terkecuali raut muka Laksamana dan Komandan yang ini kian berbeda seperti biasanya.

"[Name], kau tahu kenapa kami bawa kau ke sini? Walaupun dalam bilik kerja aku." Tanyanya.

"Tak, Komander. Kenapa Komander ajak saya ke sini?" Tanya [Name] balik.

Paramita | Kaizo x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang