Chapter 02

5.4K 498 101
                                    

[Name] baru saja bangun dari tidurnya, ia duduk di kasurnya sejenak untuk mengumpulkan kesadaran.

Setelah 100% tersadar, [Name] melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk cuci muka dan membuat sarapan pagi yang simpel dan cepat saji.

[Name] bosan, ia berpikir, tak dapatkah ia ikut berpetualang di penjuru Galaksi seperti Boboiboy? 'Yakali genre hidupku akan selamanya SOL?' itu yang ada dipikirannya.

SOL = Slice Of Life, intinya genre yang mengisahkan pengalaman dan kehidupan sehari-hari.

Sarapan yang simpel dan cepat dibuat? Endog ceplok solusinya. [Name] selesai menggoreng telur mata sapi dan tinggal disajikan bersama nasi dengan Boncabe level 50.

Diam-diam [Name] suka pedes, seperti penulisnya. Walau ujung-ujungnya mules.

'Sabar ya [Name] yah, orang sabar jodohnya banyak.'

Singkirkan pikiran gajelasnya. Ia segera menyudahi acara makannya dengan cepat dan lahap.

Semenjak kejadian yang dialaminya seminggu lalu, [Name] jadi terbiasa dengan kehidupan barunya disini. Walau sempat bosan karena ia hanya tinggal sendiri disana.

Prang!

Ada seseorang yang menjatuhkan sejenis kaca.

"AAA, apaan tuh!? Keras bener suaranya," [Name] terkejut saat ingin meletakkan piring kotornya di wastafel dapur.

.

[Name] mendekati asal suara tersebut dari arah gudang kecil rumahnya.

Yang benar saja? [Name] menemukan sebuah robot berbentuk bulat berwarna hitam dipadu dengan putih tengah bersembunyi disalah satu tumpukan kardus.

"Siapa kamu? Kenapa kamu berada di rumahku?" Tanyalah [Name] kepada robot itu.

Dengan ketakutan, robot tersebut mengumpulkan keberanian hingga menjawabnya, "A-aku tidak punya nama. Aku berada disini sudah lama, s-seingatku mungkin 1 bulan lebih."

"Apa kamu punya kekuatan? Semacam kelebihan yang keren seperti didunia fantasi??" [Name] berbinar, bisa saja yang ia temukan Power Sphera kan?

"Tidak lah! Tapi aku bukan sembarang robot, aku dirancang serba tahu."

[Name] mengerucutkan bibirnya, 'Sama kayak Databot dong.'

"Aku betul-betul yakin bahwa kamu tidak memiliki tempat tinggal, maka aku izinkan kamu untuk tinggal denganku! Mau tidak?" [Name] menawarkan robot itu untuk tinggal dengannya, supaya rumahnya tidak sepi.

Terdiam sejenak, lalu robot itu membalas dengan senyuman "Ya! Aku mau jika kamu tidak keberatan!"

"Pilihan yang bagus! Pertama, kita pikirkan namamu dulu. Aku beri nama Sistem boleh kan?"

"Eh, boleh. Tapi kenapa Sistem?"

"Tidak ribet nan simpel. Aku lebih suka nama yang sederhana."

"Baik, toh aku tidak keberatan," Ia menyukai nama yang diberi [Name], "Jadi mulai sekarang panggil aku Sistem ya."

"Oke. Ah ya, namaku [Name]," [Name] mengenalkan dirinya dengan sumringah yang tercetak diwajahnya. Robot yang dinamai Sistem itu lantas mengangguk mengerti.

"Omong-omong, kenapa kamu tidak bilang dari dulu? Kan rumah ini ga cuma kamu yang nempatin," Tanya [Name]

Segera Sistem menjawab, "Maaf, aku malu hanya sekedar mengobrol dengan orang baru."

'Sama saja denganku..'

.

Selesai mandi, [Name] membuka ponselnya untuk melihat berita update. Ia menemukan salah satu berita yang dicari-cari nya. Tentang BoBoiBoy, Superhero Bumi yang saat ini menjadi pembicaraan hangat warganet.

Paramita | Kaizo x ReaderWhere stories live. Discover now