"Kenapa? Lalu kapan?" Tanya Jieun bingung.

  Sulit mengelak dari Jieun, tetapi akhirnya Taehyung berhasil memutuskan hubungan dan mendesah berat. Lalu tiba-tiba ia menoleh ke arah pintu kamarnya yang tertutup. Apakah Jisoo masih ada di luar sana? Rasanya agak tidak mungkin. Taehyung sudah tidur lebih lama daripada yang direncanakan. Mungkin gadis itu sudah pulang.

   Taehyung berjalan ke arah pintu dan membukanya. Ruang duduknya sunyi senyap. Seberkas perasaan kecewa melandanya ketika menyadari bahwa Jisoo sudah tidak ada. Sebenarnya Taehyung ingin terbangun dan mendapati Jisoo masih ada di sana. Taehyung ingin melihat gadis itu, melihat gadis itu tersenyum padanya dengan cara yang selalu membuat hatinya terasa ringan.

   Taehyung kembali mendesah berat dan berbalik hendak pergi ke dapur. Tetapi tiba-tiba ia melihat sesuatu dari sudut matanya. Taehyung berbalik menghampiri sofa panjang di ruang duduk dan dihadapkan pada pemandangan yang tidak diduganya, namun membuat seulas senyum tersungging di bibirnya.

    Ternyata Jisoo belum pulang. Gadis itu masih ada di sana dan saat ini ia sedang berbaring menyamping di sofa, lututnya ditekuk dan kepalanya disandarkan ke lengan sofa. Tertidur pulas.

   Taehyung sedang mempertimbangkan apakah ia harus membangunkan Jisoo atau tidak ketika gadis itu mendadak terjaga dan langsung terkesiap keras.

  "Ini aku," gumam Taehyung cepat ketika Jisoo melompat berdiri dan menjauh dari sofa. Jisoo menatap Taehyung dengan mata terbelalak kaget dan.... Takut? Jantung Taehyung mencelos. Astaga, itu adalah tatapan yang dulu sering dilihat Taehyung pada awal perkenalan mereka. Tatapan Taehyung beralih ke tangan Jisoo yang terkepal di sisi tubuhnya. Alis Taehyung berkerut samar ketika melihat tangan Jisoo gemetar. Kenapa tangan gadis itu gemetar? "Ini aku," gumam Taehyung sekali lagi.

    Jisoo mengerjap satu kali, dua kali, dan Taehyung melihat sinar ketakutan itu menghilang dari mata Jisoo. Gadis itu tertawa pendek dan berkata ringan, "Tentu saja aku tahu itu kau."

  Benarkah? Tanya Taehyung dalam hati. Benarkah Jisoo tadi tahu bahwa yang berdiri di hadapannya adalah Taehyung? Lalu kenapa Jisoo bereaksi seperti itu? Kenapa ia ketakutan begitu?

   Taehyung menatap Jisoo dengan tajam dan bertanya-tanya.
Kenapa selama sesaat tadi aku mendapat kesan kau mengira aku adalah orang lain?

.

.

.

.

.

   Jantung Jisoo masih berdebar kencang. Seluruh tubuhnya terasa dingin dan kaku. Selama sesaat Jisoo dilanda kepanikan yang membuatnya mati rasa. Matanya terbelalak menatap sosok dihadapannya. Namun perlahan-lahan sosok kabur itu semakin jelas. Lalu ia melihat Taehyung. Kim Taehyung. Yang berdiri di depannya adalah Taehyung.

  "Ini aku," Jisoo mendengar kata-kata yang diucapkan dengan perlahan itu. Ia mengerjap satu kali, dua kali, lalu mendengar kata-kata itu lagi. Kali ini lebih jelas. "Ini aku."

  Sedetik kemudian Jisoo mulai menyadari apa yang terjadi dan dimana dirinya berada saat ini. Jisoo menatap Taehyung yang berdiri di hadapannya dengan wajah cemas dan alis berkerut samar. Lalu Jisoo menyadari bahwa sikapnya yang berlebihan mungkin membuat Taehyung heran. Jisoo menjilat bibirnya yang kering dan mencoba tertawa. Kedengarannya sumbang. "Tentu saja aku tahu itu kau." Katanya. Lalu karena Taehyung terus menatapnya dengan alis berkerut tanpa mengatakan apa-apa, Jisoo cepat-cepat berdeham dan bertanya. "Bagaimana keadaanmu sekarang?"

   Taehyung menatapnya sambil tersenyum kecil. "Sudah lebih baik," sahutnya agak lemah. "Karena kau ada di sini."

   Saat itu debar jantung Jisoo yang sudah kembali normal kembali melonjak begitu mendengar kata-kata Taehyung. Apa-apaan ini? Taehyung selalu suka bercanda. Lalu kenapa Jisoo berdebar-debar hanya karena kata-kata ringan dan tidak berarti itu? Jisoo cepat-cepat mengendalikan diri dan berdeham. "Kau mau makan sesuatu? Aku sudah membuat teh ketika kau tidur tadi. Dan kau juga harus makan sedikit. Setelah itu minum obat."

LOVE IT Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu