🌸Hatiku Memilihmu🌸

Start from the beginning
                                    

"Silakan di minum Kyai, Ummi, Gus," ucap Bi Wati sambil meletakkan tiga cangkir teh hangat itu di atas meja.

"Terima kasih Wati," jawab Ummi Khadijah sambil tersenyum.

"Sama-sama Ummi, kalau begitu saya permisi dulu," ucap Bi Wati. Kemudian perempuan itu segera pergi dari hadapan keluarga Alfian dan kembali ke dapur.

Sepeninggal Bi Wati keluarga Alfian segera meminum teh mereka masing-masing. Setelah itu keadaan kembali hening beberapa saat. Sampai akhirnya Alfian membuka suara.

"Abi, Alfian boleh tanya?" Ucap Alfian meminta izin pada sang Abi.

"Silakan Al," jawab Abi Husein.

"Apa maksud dari pembicaraan Abi dan Om Arga tadi?" Tanya Alfian. Pasalnya lelaki itu masih penasaran dan bingung dengan maksud pembicaraan Abi Husein dan Ayah Arga di restoran tadi.

"Seperti yang sudah kamu ketahui, Abi dan Arga memang dulu sempat mempunyai rencana untuk menjodohkan anak-anak kita. Dan berhubung Abi memiliki putra laki-laki, dan Arga memiliki putri perempuan, jadi kami memutuskan untuk menjodohkan kalian," jawab Abi Husein.

"Kenapa Abi dan Ummi mau menjodohkan kita?" Tanya Alfian.

"Karena memang keluarga Abi dan Arga sudah dekat sejak dulu Al. Agar silaturahmi keluarga kita bisa terus berjalan akhirnya Abi dan Arga memutuskan untuk me menjodohkan anak-anak kita. Selain itu pesantren juga membutuhkan generasi penerus yang akan mengurus pesantren, begitu juga dengan Arga yang membutuhkan generasi penerus yang akan mengurus bisnisnya, karena Arga tidak memiliki putra laki-laki. Makanya bisa terjadilah rencana perjodohan ini," ucap Abi Husein menjelaskan apa yang terjadi.q

"Tapi kan Om Arga memiliki dua putri perempuan Abi, lalu siapa yang akan dijodohkan dengan Alfian?" Tanya Alfian lagi.

"Kita tunggu kabar selanjutnya, siapa putri Arga yang bersedia untuk dijodohkan dengan kamu nantinya," jawab Abi Husein sambil menepuk pundak putranya itu.

"Kamu mau kan Al terima perjodohan ini?" Tanya Ummi Khadijah ikut angkat bicara.

"Jika memang itu yang terbaik, dan membuat Ummi dan Abi bahagia, insya Allah Alfian mau. Karena Alfian yakin, bahwa Ummi dan Abi melakukan hal ini demi kebaikan Alfian. Alfian pun juga percaya, bahwa jika Ummi dan Abi meridhoi Alfian, kehidupan Alfian nantinya pasti juga akan baik-baik saja dan tentunya diridhoi Allah juga," jawab Alfian mantap.

"Alhamdulillah," jawab Abi Husein dan Ummi Khadijah penuh rasa syukur.

"Tapi Al, memang kamu tidak ada perempuan yang kamu kagumi?" Tanya Ummi Khadijah.

"Ada Ummi," jawab Alfian sambil menolehkan kepalanya menatap sang Ummi.

"Lalu kenapa kamu menerima perjodohan ini?" Tanya Ummi Khadijah bingung.

"Karena perempuan yang Alfian kagumi adalah salah satu putri Om Arga," jawab Alfian yang mengakhiri kalimatnya dengan sebuah senyuman tipis.

"Siapa dia Al?" Tanya Abi Husein penasaran.

"Zahira, putri bungsu dari Om Arga dan Tante Farah," jawab Alfian sambil tersenyum tipis.

"Kenapa kamu mengagumi dia?" Tanya Abi Husein. Pasalnya Alfian memang tidak mudah menaruh hati pada seseorang perempuan. Begitu banyak perempuan yang sudah Alfian temui, namun tidak ada satu pun yang berhasil memikat hatinya. Bahkan dari kalangan ustadzah dan Ning sekalipun belum ada yang berhasil mendapatkan hati Alfian.

"Karena Zahira adalah perempuan yang berbeda dengan perempuan lainnya yang pernah Alfian temui. Dia selalu menundukkan pandangannya, menjaga sikap dan tutur katanya, selalu berusaha menjadi perempuan yang lebih baik lagi, dan yang Alfian tahu, dia juga tidak mudah bergaul dengan para laki-laki di sekitarnya, kecuali ayahnya. Perempuan seperti Zahira jarang sekali Alfian temui di zaman sekarang, apalagi Alfian juga tinggal di ibukota," jawab Alfian dan mengakhiri kalimatnya dengan sebuah senyuman tulus.

Takdir Yang Tak DirencanakanWhere stories live. Discover now