CHAPTER 38

219 13 1
                                    

"Berani berbicara seperti itu di kota kami, apalagi
mengatakan hal-hal menjijikan pada sekertaris pribadi rimuru sama. " Ucap  andromeda kepada para manusia dunia lain dan mengeluarkan aura yang sangat kuat sampai sampai membuat pasukan reng A tak kuat menahan aura nya.

"dan pada gadis-gadis di kota ini, otak tercemar kalian benar-benar busuk" Ucap souei yang menimpali perkataan dari andromeda.

"Hohoho, aku sangat membenci pemuda yang congkak. sepertinya mereka tak mengetahui sopan santun sedikitpun. " Ucap hakuro yang kesal kerena kelakuan para manusia tersebut.

"Berani berbicara dengan wajah mesum menjijikan mu pada adikku di depan kami, kalian benar-benar sampah yah-" Ucap Benimaru yang juga mengeluarkan aura yang sangat mengerikan.

"Hemp, sampah seperti mereka berani menginjakkan kaki di kota rimuru-sama" Ucap geld yang juga sangat kesal kepada para manusia tersebut.

"Mereka pantas mendapatkan kematian. " Ucap souei.

"Otou-sama, Onii-sama, hakuro, souei, geld-san, dan minna-!!" Ucap shuna yang bahagia akan kehadiran mereka.

Petinggi tempest dan 400 prajurit monster ditingkat B+ hingga A berkumpul sebanyak itu di belakang mereka, membuat para prajurit falmuth dan orang-orang dunia lain ketakutan, karena magicule yang mereka keluarkan membuat diri mereka ciut ketakutan. Pasukan monster itu berjalan terus mendekati para prajurit falmut.

"(panikl Apa- apan majin-majin ini, kekuatan mereka terlalu gila bukan) " Gumam orang-orang dari falmuth dan keenam orang dunia lain.

"Tch-- Aku adalah komandan kedua kerajaan falmuth, atas nama dewa luminos, kalian para monster sudah menyerang manusia, maka, pembasmian kepada kalian telah di jatuhkan, dengan nama dewa luminos kami menyatakan perang dalam waktu enam hari dari sekarang!!, -- Kita mundur!!" Ucap komandan kedua mengomandoi semua pasukan untuk mundur.

Mereka mundur karena mereka tahu kekuatan mereka saat ini takkan cukup mengalahkan monster-monster tempest.

"Siapa yang menyuruh kalian pergi? Orang yang sudah membuat onar di wilayah kekuasaan rimuru sama tidak bisa pergi begitu saja! Kalian akan menerima hukuman dewa! (Takz) . " Ucap andromeda yang mendominasi mereka dengan aura yang sangat kuat dan tiba tiba suara hentakan jari terdengar.

Setelah hentakan jari itu terdengar pasukan Falmuth yang menjerit kesakitan dan perlahan menghilang menjadi debu. Semua orang yang melihat kejadian itu terkejut karena tiba tiba orang dari Kerajaan Falmuth hilang menjadi debu.

"Chichi-ue, apa ini tidak masalah andromeda sama?" Ucap benimaru  yang  ketakutan akan hal yang ia lihat barusan.

"Tak apa apa, kita harus meredam kepanikan warga dulu dan para pedagang manusia, falmuth sialan, mereka benar-benar membuat kekacauan di kota kita ini, lagi pula, kita harus mengutamakan keselamatan yang mulia ratu, kita akan bicarakan ini dengan yang mulia rimuru-sama nanti. " Ucap andromeda yang berusaha meyakinkan benimaru.

"Aku mengerti, Kalian semua, bereskan kekacau, dan segera laporkan kerusakan, kita adakan rapat segera" perintah benimaru pada prajurit.

Tak ada korban kali ini, namun kota sedikit hancur
karena pertarungan melawan manusia dunia lain itu. Dan para petinggi pun melakukan rapat mereka bersama ratu mereka yang ikut hadir di istana.

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Aku pun berjalan cukup jauh dari gerbang,aku tau
ada orang menunggu ku itu adalah wanita yang
menyeramkan kau tau,tidak ada sedikitpun panas di
tubuhnya hahahah,tidak lama aku berjalan dia muncul dari belakang pohon lalu menyapaku.

"(Sepertinya dia juga sudah menungguku) Keluarlah!! Tak perlu kau bersembunyi di sana!! Apakah ada sesuatu yang ingin kau bicarakan denganku?. " Ucap ku berbicara menyapa Hinata yang sedang menunggu ku di bawah pohon.

"Salam kenal,mungkin ini pertemuan pertama kita dan terakhir. " Ucap Hinata yang langsung keluarlah dari persembunyian nya dan menyapaku.

"Hahaha...memang aku tidak ingin bertemu denganmu lagi karna kau terlalu dingin,tetapi mungkin kita akan bertemu lagi karna Shizu-san di negaraku " Ucap ku yang sudah malas bertemu dengan Hinata.

"Perkenalkan nama ku Hinata Sakaguchi,aku adalah
pemimpin ksatria gereja suci Rubellious. " Ucap Hinata yang memperkenalkan dirinya kepadaku.

"Hoho...ternyata kaki tangan Raja Iblis Ruminas
Valentine kecil itu bisa memperkenalkan diri juga.Aku Rimuru Tempest, mungkin orang yang telah lama hidup mengenalku sebagai Veldanava. " Ucap ku memperkenalkan diriku kepada Hinata.

"Kenapa kamu bisa tau Raja Iblis Ruminas?dan Veldanava?. " Tanya Hinata yang penasaran tentang darimana aku mendapatkan informasi tersebut.

"Itu rahasia pencipta dan kamu bisa bertanya
ke gadis kecil itu. " Ucap ku yang enggan untuk memberitahu Hinata tentang cara aku mendapatkan informasi tersebut.

"Aku ke sini untuk membunuh mu dan menghancurkan negaramu. " Ucap Hinata dengan nada yang dingin.

"Membunuhku?apa itu sebuah lelucon?" Ucap ku bertanya kepada Hinata dengan nada yang sedikit tertawa.

"Monster akan lemah di penghalang ini. " Ucap Hinata yang sudah yakin akan menang tentang pertarungan ini.

"Hahaha...aku kesini untuk mengajari murid-murid
bodoh Shizu-san. Sepertinya kamu salah satu murid
bodoh Shizu-san. Aku akan bermain sebentar
denganmu.Majulah!!!" Ucap ku menjelaskan tentang tujuan ku kesini dengan nada yang sedikit bergurau kepada Hinata.

Dia mengeluarkan pedangnya dan aku hanya diam dan tidak mengeluarkan senjataku.

"Kenapa kamu tidak mengeluarkan senjatamu?. " Tanya Hinata yang sedikit bingung tentang sikap ku.

"Ha?senjata?itu tidak perlu bagiku untuk melawan
orang sepertimu hahaha..." Ucap ku sedikit menyombongkan diri kepada Hinata.

"Jangan meremehkan ku!!!" Ucap Hinata yang semakin kesal karena ucap ku barusan.

Dia maju menyerang ku dengan [Dead End Rainbow], bagiku itu terlalu lemah,aku menahannya dengan jari telunjukku dan pedangnya pun hancur.

"Tidak mungkin,menahan serangan ku dengan satu jari dan membuat pedangku hancur. " Ucap Hinata dengan nada yang kaget akan hal yang ia lihat barusan.

"Kamu lihat,aku tidak perlu memakai senjataku. Ayolah...itu bahkan tidak menggelitik jariku, maju lah dengan semua kekuatanmu. " Ucap ku menyuruh Hinata untuk menyerang ku dengan kekuatan penuhnya.

"Akan ku serang kamu dengan seluruh kekuatanku [Desintegration]" Ucap Hinata semakin kesal karena hal yang ia lihat barusan.

Hinata menciptakan aria summoning roh, lalu keluar
tujuh roh tingkat tinggi di sekitar hinata, roh-roh iru
terbang ke arahku, mereka mengelilingiku, lalu sebuah aria tepat di bawah kaki roh-roh tercipta.
Aria sihir berukuran besar seketika tercipta di bawah
kakiku, dengan warna indah di dalamnya, lalu sebuah magicule besar dan padat mulai tercipta di bawah kakiku.

Cahaya dari aria sihir di bawah kakiku semakin terang, lalu tujuh lapisan aria sihir terbentuk di atas kepalaku, dengan warna intens yang indah, magicul mulai memadat, namun aku hanya memasang senyum kecil di mulutku, menatap langsung ke arah hinata, dia melihatku yang tersenyum mulai mendecakan lidahnya.

"Apakah berhasil? . " Ucap Hinata yang masih menunggu akan hasil yang akan muncul.

Dan cahaya itu pun berhenti.

"Hmm...apa itu serang terkuatat mu? itu bahkan tidak mengotori bajuku. " Ucap ku sedikit merendahkan serang dari Hinata.

"Tidak mungkin dia bahkan tidak tergores,dia monster lebih dari monster. " Ucap Hinata yang mulai ketakutan dan tubuh nya mulai bergetar



BERSAMBUNG

Rimuru Tempest back to the past chasing first loveWhere stories live. Discover now