CHAPTER 7

401 23 0
                                    

Kami berjalan pulang sambil membawa beberapa hewan buruan yang kami tangkap tadi, tapi di pertengahan jalan kami malah di hadang oleh segerombolan orge yang terlihat sangat marah dan frustasi. Dan dia langsung mengata ngatai ku dengan sebutan iblis.

"Tunjukkan lah wujud aslimu, dasar iblis jahat!. " Ucap salah satu orge yang sangat marah.

"Oi, oi, oi, oi, barusan kamu bilang aku apa?. " Tanyaku kepada salah satu orge tersebut.

"Menggunakan sebuah alat iblis bukanlah hal yang orang biasa berani lakukan. Kelihatannya kau menyembunyikan wujud mu untuk menekan aura iblis mu, tapi kau bodoh. Mata dari putri ras orge takkan tertipu.. .. Jawabannya sudah jelas. Identitas mu sudah terbongkar sebab topeng yang kau kenalan itu. " Ucap salah satu orge dengan nada marah.

"Bentar dulu, kayaknya ada salah faham deh? Topeng ini hanyalah peninggalan dari seorang gadis!
" Ucap ku kepada para orge.

"Walaupun kecil, setidaknya gunakanlah otak mu untuk menerima penyesalan dari ras ku. " Ucap orge 1 dengan nada yang masih sama.

"Seperti nya ku tidak bisa menggunakan cara baik baik!. " Ucap ku kepada semua orge.

Setelah itu aku membuka sedikit topengku dan mengeluarkan sedikit auraku yang membuat badai dan kilat menyambar di mana-mana, dan tanah seketika itu bergetar tak tahan akan aura yang aku keluar kan. Mereka semua tersungkur ke tanah akibat tidak bisa menahan auraku yang begitu besar.
Setelah beberapa saat aku mematikan auraku dan mulai bertanya kepada kelompok orge tersebut.

"Gimana!, apa kalian masih ingin lanjut?. " Tanyaku ke kelompok orge tersebut.

"Tolong bawa putri dan lari lah. Serahkan semuanya kepada kakek tua ini. " Ucap orge 2 kepada orge 1

"Diam kau tua bangka!. " Ucap orge 1 yang kelihatan takut dan bimbang.

"Aku mengemban dendam dari para anggota ras kita yang tewas mengenaskan. Tapi kau mau lari terbirit-birit setelah menemukan musuh kita? Jangan bercanda! Aku masih punya harga diri sebagai calon pemimpin selanjutnya! Dari pada harus hidup dalam rasa malu, lebih baik aku mati membalas kan dendam orang orang ku!. "Ucap orge 1 penuh dengan kewibawaan nya sebagai pemimpin.

"Tuan muda. Kalau sudah begini biarkan kakek tua ini mengikuti mu. "Ucap orge 2 kepada orge 1.

"Tunggu dulu oni sama!. " Ucap orge 3 menghalangi kakaknya untuk berjalan lebih jauh.

"Menyingkir lah!. " Ucap orge 1 menyuruh adiknya untuk menyingkir.

"Tidak mau! Orang ini seperti nya bukan musuh kita!. " Ucap orge 3 menenangkan kakaknya.

"Kenapa orang ini memakai topeng yang sama seperti iblis yang menyerang kita? Bukan nya kamu juga berpikir seperti itu sebelum nya!. " Ucap orge 1 yang membantah perkataan dari  adiknya.

"Memang benar. Tapi... Orang ini terlihat berbeda dengan iblis yang memimpin ras orc itu. Coba kakak pikir, Jika dia mau menghancurkan desa kita, dia tidak perlu menyuruh orc untuk melakukannya, dengan kekuatan nya yang begitu besar ini tidak sulih untuk menghancurkan desa kita. "Tegas orge 3 kepada kakaknya.

"Pikiran baik baik, siapa orang yang di lindungi oleh gadis itu? Ya kan, tuan muda?. " Ucap ku kepada orge 1.

"Oh.. " Ucap orge 1.

"Topeng ini adalah peninggalan gadis yang sangat berharga bagi diriku. Kalau kau tak percaya, kalian bisa mengecek nya untuk memastikan topeng ini sama atau tidak dengan punya orang yang menyerang desamu itu. " Ucap ku kepada para orge untuk memastikan topeng yang aku gunakan.

"Ini terlihat mirip! Dan topeng ini juga memiliki kemampuan extra untuk menekan kemampuan yang mengerikan. Tapi, iblis watu itu sama sekali tidak menyembunyikan aura nya. " Ucap orge 1 setelah mengecek topeng ku.

Rimuru Tempest back to the past chasing first loveWhere stories live. Discover now