KETUA ROHISKU

98 57 20
                                    


Hari pertama kuliah disemester baru semua mahasiswa dari fakultas pendidikan heboh, pertama kabar tentangku yang disemester tiga ini terpilih dan duduk menjadi orang nomor satu di UKM MAPALA saat teman-teman yang lain liburan dan pulang ke kampung aku malah menghabiskan waktuku untuk pelantikanku sebagai ketua MAPALA, sebuah mahasiswa pendidikan heboh bukan main untuk pertama kalinya di fakultas pendidikan ada menjadi ketua MAPALA sedangkan selama ini jangankan menjadi ketua menjadi anggota saja seperti hal yang mustahil bagi mahasiswa pendidikan yang terkenal kalem, berpakaian rapi, sopan, lemah lembut tentunya sangat bertolak belakang dengan anggota MAPALA yang ditakuti oleh sebagian besar mahasiswa terkenal dengan urak-urakannya, tegas, keras, pemberani, berpakaian lapangan kemana-mana. Namun aku telah mencatat sejarah baru aku yang berlatar belakang mahasiswa pendidikan malah naik menjadi ketua UKM yang biasa dikenal dengan mahasiswa paling lama, teman-temanku dihari pertama kuliah sibuk melemparkan berbagai pertanyaan seputar MAPALA dan alasanku ingin menjadi ketua, selain teman sekelas teman-teman fakultas juga ikut memutar lehernya saat melihat jalan melewati mereka, padahal bagiku itu hal yang biasa tidak ada yang berubah toh kalau ke MAPALA aku bisa menggunakan celana training atau celana jins sedangkan kalau ke kampus aku bisa menggunakan rok atau celana dasar, semua kan bisa disesuaikan.

Disatu sisi yang membuat para mahasiswa pendidikan heboh adalah kenaikan Al Hanafi dan Muhammad Fauzan menjadi ketua dan wakil ketua Rohis, Hanafi menjadi ketua rohis sedangkan Fauzan menjadi wakilnya, kelas B yang awalnya biasa-biasa saja mendadak menjadi topik pembicaraan terhangat dari sekian ribu mahasiswa diawal semester kelas B malah memborong tiga jabatan di UKM kampus.

***

Pagi senin itu diawal pertemuan setelah tak bertemu selama libur semester aku melihat hadirnya lagi kali ini dengan wajah yang berbeda dia telah berubah begitupun aku, kami sudah berubah masing-masing dia menjadi ketua Rohis sedang aku menjadi ketua MAPALA. Dia berjalan beriringan dengan sahabatnya Fauzan memasuki kelas suara teriakan teman-teman memenuhi ruang kelas mengucapkan selamat kepada dua idola ini, aku hanya duduk dipojokan pemeran utamanya telah datang aku kini hanya mahasiswa biasa yang tengah menunggu dosen, sosok yang sibuk disalami oleh teman laki-laki itu dan menerima ucapan selama dari semua teman malah berjalan menujuku yang duduk dipojokan kelas.

"Selamat ya Ay"

Ucapnya membuatku terdiam tak percaya, dia tak angkuh sedikitpun, bahkan dia berjalan menuju untuk mengucapkan selamat.

"Hehe iya makasih ya Han, selamat juga buat kamu dan Fauzan juga"

Aku menjawab setelah sekian detik terdiam.

"Iya Ay makasih juga ya"

"Oh iya btw aku boleh duduk disini enggak?"

Aku kaget bukan kepalang dia mau duduk disampingku bukan disamping sekali sih karena dia memilih bangku yang berjarak satu bangku denganku, seketika mataku rasanya mau keluar karena kagetnya.

"Oh iya boleh kok"

Ucapku dengan kalimat patah-patah.

Hanafi dan Fauzan lantas duduk didekatku, tak lama sejak duduknya dua mahasiswa keren itu dekatku dosenpun menyusul masuk dan memulai argumennya yang sesekali dia lempar kepada puluhan mahasiswa dihadapannya.

***

Sejak menjadi ketua UKM MAPALA aku kian sibuk dengan UKM yang kini aku pengang utuh kendalinya, absenku kembali berantakan karena sibuk mengikuti kegiatan atau menghadiri undangan, begitupun dengan dia yang menjadi ketua Rohis dia juga sepertinya sama sibuknya denganku, sesekali kami bertemu pada acara atau kegiatan yang mengundang ketua UKM.

Dia ketua Rohisku, semakin jarang bertemu dengannya entah kenapa rasaku semakin besar, ada hal unik juga yang sekarang aku suka lakukan yaitu menjadi penonton live instagram UKM Rohis, apa lagi alasannya kalau bukan dia Mas Al, sejak menjadi ketua dia selalu menjadi sorotan kamera live instagram UKM Rohis, tentunya saja aku menjadi penonton setianya, sejak rajin menyaksikannya dilayar live kini aku tahu bahwa dia juga sangant memukau saat melantunkan bacaan Al-Qur'an, suaranya yang lemah lembut dengan sedikit serak agak berat menjadi candu, melemahkan semua hati yang keras saat mendengarnya, Hasya sahabatku pun sedikit kaget saat mendengar suaranya melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an entah ide dari mana Hasya yang hanyalah sahabat seseorang yang mengidolakannya malah memberinya julukan baru Ustadz Hanan, kenapa Ustadz Hanan iya aku akui suaranya memang menyerupai suara Ustadz Hanan yang merdu, ah dia semakin tinggi saja dihatiku.

TEACHER, STUDENT AND LOVE (TAMAT)Where stories live. Discover now