²log 4

203 11 0
                                    

02

Selamat membacaa 🍓🍓🍓




SMA Banuratja kembali dihebohkan karena kedatangan murid baru. Bagaimana tidak? Murid tersebut datang ketika bel istirahat, dimana semua murid baru saja keluar kelas. Tetapi murid yang menjadi perbincangan hangat tersebut hanya berjalan tak acuh melewati koridor sekolah.

Seorang lelaki dengan tas yang tersampir di pundak kirinya itu berjalan menuju ruang kepala sekolah. Parasnya yang tampan berhasil menyita perhatian banyak orang. Hidung mancung, alis tebal, dagu runcing, kulit kuning langsat, tubuh tegap dan tinggi sungguh perpaduan yang sangat luar biasa. Sepertinya idola SMA Banuratja bertambah.

"Anjirr ganteng banget"

"Gila ini mah Wiliam juga kalah"

"Duh jakunnya berasa pengen gue sentil"

"Aaaa kayanya dia pangeran yang diutus untuk menjemput gue"

"Halu lo setan"

Lelaki itu hanya menghela nafas jengah. Ternyata perempuan di sekolah ini sama saja dengan sekolah lamanya. Sangat alay dan berlebihan. Sungguh ia sangat membenci perempuan-perempuan yang sangat menggilai dirinya.

Setibanya di depan ruang kepala sekolah, lelaki itu mengetuk pintu bercat coklat tersebut. Ia mulai membuka pintu saat terdengar suara yang menyuruhnya untuk masuk. Disana Pak broto selaku kepala sekolah SMA Banuratja sedang duduk di kursi kebesarannya. Ia mendongakkan kepala dan menatap tajam murid baru yang seharusnya datang pagi tadi.

"Duduk," titah pak Broto tegas sembari membenarkan kerah kemejanya yang kurang rapi.

Lelaki yang dimaksud pun mulai menggeser kursi dan mendaratkan bokongnya disana. Ia melipat tangannya di dada, menatap angkuh Pak Broto.

"Beraninya terlambat di hari pertama kamu sekolah?!" tanya Pak Broto tegas. Matanya menelisik penampilan murid barunya yang terlihat kurang sopan. Baju yang dikeluarkan, tidak memakai dasi, dan jangan lupakan tindik yang terpasang di telinganya itu. Memang terlihat maco sih, cuma peraturan tetaplah peraturan.

"Telat bangun," balas lelaki itu santai.

"Kamu ga baca peraturan di sekolah ini? Semua murid harus disiplin!!! Udah terlambat, penampilan kamu juga ga sopan. Mau jadi preman sekolah kamu?!" Pak Broto meninggikan nada suaranya dengan raut wajah emosi.

"Memangnya ada yang salah dengan penampilan saya?" Heran lelaki itu sambil memperhatikan penampilannya. Padahal ia juga berpenampilan seperti ini di sekolah lamanya, tetapi tidak ada yang pernah menegurnya. Mungkin karena papanya salah satu donatur disana.

"Jelas salah!! Kamu ga liat setiap siswa disini berpakaian dengan rapi? Memakai dasi dan baju dimasukkan ke dalam celana. Dan satu lagi, Kamu itu laki-laki ngapain pakai anting? Ga sekalian aja pakai rok?!" Skakmat Pak Broto. Pak Broto memang terkenal dengan ketegasannya. Sehingga banyak murid disini yang tidak berani mencari masalah dengannya.

"Ini syle anak muda Pak. Oh iya Bapak kan udah tua mana ngerti style," cemooh lelaki itu dengan kekehen yang sangat mengesalkan.

"Beraninya kamu mengejek saya? Mau ga saya terima kamu disini?" Ancam Pak Broto.

"Jangan dong Pak, nanti misi saya gagal," ungkap lelaki itu sambil tersenyum devil.

"Udah berapa kali saya bilang? Urusan kamu itu tidak ada hubungannya dengan sekolah ini. Orang yang kamu cari tidak ada disini!!!" Bentak Pak Broto dengan tatapan yang begitu mengintimidasi. Murid keras kepala tersebut sudah sangat menguji kesabarannya. Kalau bukan karena permintaan anaknya, mungkin ia tidak akan menerima murid baru itu.

LOGARITMA Onde as histórias ganham vida. Descobre agora