4K 181 2
                                    

▪▪▪▪

"Yah, kita main di luar, ya?"

Seseorang yang di panggil ayah itu mengubah atensinya pada dua gadis kecil di hadapannya.

"Kenapa cuman berdua? Kakak dan adik kalian dimana?" tanya sang ayah.

"Mereka lagi tidak mau ikut," jawab anak tertua di situ.

"Ya udah, jangan jauh-jauh, di halaman depan saja."

Kedua gadis berumur 9 dan 7 tahun itu menangguk.

"Zee.. ayah lagi baik."

"Iya, Kak Gre."

Mereka adalah Gracia dan Zee, anak kedua dan ketiga dari Kenan Pradawa dan Veranda Pradawa.

Kenan dan Veranda mempunyai empat putri, Shani si sulung, Gracia kedua, Zee ketiga, dan Christy si bungsu.

Gracia dan Zee sering di marahi oleh ayahnya karena tidak mau mendengar sang kakak dan tidak menjaga adiknya.

Gracia dan Zee adalah anak yang terlahir kuat.

"Siapa duluan sampai halaman depan dia menang!" ucap Zee sembari berlari meninggalkan Gracia ditempatnya.

"Curang!"

Gracia dan Zee berlomba siapa sampai lebih dulu ke halaman depan rumah mereka.

"Aku menang! Kak Gre, traktir aku beli ice cream!" ucap Zee setelah sampai di halaman depan rumah mereka.

Mereka sering bertaruh ice cream untuk perlomba-an kecil mereka. Walaupun mereka saling curang mereka tetap membelikannya.

"Oke.. lain kali aku akan menang, Zee."

▪▪▪▪

"Christy!! Aku punya kabar terbaru."

Seorang perempuan seumuran Christy dengan sumringah masuk begitu saja ke dalam ruangannya.

"Kenapa, The?" tanya-nya kepada sahabatnya itu.

Muthe adalah sahabat Christy sejak mereka berkuliah, hingga sekarang bekerja di Rumah sakit menjadi Dokter Anak .

"Pasukan yang di tugaskan ke Irak akan sampai besok," ucap Muthe dengan sumringah.

Wajah Christy sedikit terkejut, dia akan bertemu kedua kakaknya setelah beberapa tahun tidak bertemu.

Bagaimana sekarang wajah kedua kakak nya? Bagaimana dia akan menyambut kedua kakaknya? menangis? tertawa? atau menangis bahagia?

Pertanyaan-pertanyaan kini memenuhi kepala Christy.

"Dari mana kau tau?" tanya Christy masih tidak percaya.

"Dari ayah ku."

Mendengar itu, Christy sedikit tak menyukainya. Berbeda dengan ayahnya yang tidak pernah memberitahu mereka tentang kedua kakaknya.

"Aku akan melihatnya besok! Dah The, aku mau cek pasien ku dulu, sana huss." husir Chrisy pada Muthe.

"Dah, Christy!"

We have 90° [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang