"Dia... Bukan... Pacarku..." Ulang taehyung, menekan setiap kata. "Lagi pula apa-apaan ini? Kau sudah beralih profesi menjadi wartawan atau apa?" Tanya taehyung lagi.

Park Jimin tertawa. "Hei, aku hanya bertanya."

Saat itu pintu kantor terbuka dan taehyung berbalik. Matanya terarah pada wanita bertubuh langsing dan berambut pendek yang berdiri di ambang pintu dan yang menatap taehyung dengan alis terangkat. Taehyung yakin kakak perempuannya heran ia muncul di sini tanpa pemberitahuan. Taehyung mengangkat sebelah tangan, tanpa suara menyapa kakaknya, dan tersenyum singkat, senyum yang sudah membuat banyak gadis penggemarnya luluh lantak.

"Aku harus pergi sekarang, nanti kita bicarakan lagi." Kata taehyung di ponsel. Tanpa menunggu jawaban Jimin ia menutup ponsel, menjejalkan benda itu ke saku celana jinsnya, lalu berpaling kearah kakaknya.

"Noona harus bicara dengan eomma" katanya langsung tanpa basa-basi.

Kim jieun, yang sedang melepaskan topi, menghentikan gerakannya dan menatap adiknya dengan heran, lalu tersenyum.
    
"Selamat pagi juga, adikku sayang," katanya sambil menyisir rambutnya yang berpotongan modis dengan jari. "Dan apa yang harus ku bicarakan dengan eomma?" Tanyanya lagi.

Kim Jieun tiga tahun lebih tua daripada taehyung. Wajah kedua kakak beradik itu tidak mirip, tetapi mereka sama-sama memiliki wajah tampan dan cantik yang disukai para fotografer, sama-sama memiliki bentuk tubuh jangkung dan ramping yang disukai para perancang busana, sama-sama memiliki kepandaian berbicara yang membuat mereka disenangi orang-orang yang bekerja sama dengan mereka. Semua itulah yang menjadikan mereka model terkenal.

Dulu Jieun adalah model fashion yang menghabiskan waktunya berjalan di atas catwalk di seluruh penjuru dunia. Namun sejak lima tahun lalu ia mulai dikenal sebagai perancang busana dan butik-butik nya kini tersebar di Seoul dan Tokyo.

Taehyung mengerang dan menjatuhkan dirinya di kursi berlengan di depan meja kerja kakaknya.

"Noona, aku benar-benar harus bicara dengan eomma," katanya lagi. Kali ini dengan suara yang terdengar tertekan. "Eomma tidak bisa terus berusaha menjodohkan aku dengan anak perempuan sahabatnya, atau saudara perempuan kenalannya, atau seperti yang terjadi kemarin malam keponakan orang yang baru dikenalnya di salon! Ini sudah kelewatan. Kenapa tiba-tiba saja eomma begitu bersemangat ingin menjodohkan aku? Dan asal Noona tau, akhir-akhir ini aku sangat sibuk dan tidak punya waktu untuk main-main."

Kalau kakaknya lebih dikenal sebagai model catwalk, maka taehyung lebih dikenal sebagai model iklan, wajahnya sering terpampang di majalah-majalah dan iklan televisi. Menurut survei salah satu majalah remaja populer, Kim Taehyung adalah salah satu bintang iklan paling diminati di Korea Selatan. Walaupun akhir-akhir ini ia mulai menfokuskan diri pada impian nya yang lain, yaitu menjadi sutradara video musik.

Jieun tersenyum lebar dan memeriksakan surat-surat yang diletakkan sekretarisnya dengan rapi di atas meja kerja.

"Kurasa kencan buta yang diatur eomma untuk mu kemarin malam tidak berjalan mulus? Kau tidak suka gadis itu?"

Taehyung mencondongkan badan ke depan, wajahnya serius. "Apakah Noona percaya kalau ku bilang gadis itu baru lulus SMA?"

Mata Jieun melebar menatap adiknya, lalu tertawa terbahak-bahak.
   "Astaga, eomma benar-benar sudah kelewatan kali ini"

Taehyung mendesah berat dan bersandar ke kursinya kembali.

"Apa yang eomma rencanakan? Kenapa eomma ingin aku segera menikah? Aku tidak mengerti. Noona harus membantuku menyadarkan eomma, kalau tidak, aku bisa gila."

"Kenapa bukan kau sendiri yang bicara dengan eomma?"

"Aku sudah mencobanya, tapi eomma tidak mau mendengarkan ku.. eomma beralasan bahwa dia hanya ingin membantu, karena aku terlalu sibuk bekerja sampai tidak sempat bersosialisasi. Katanya siapa tahu diantara gadis-gadis yang dikenalkan nya padaku itu ada yang cocok untukku. Katanya dia hanya bermaksud baik dan aku seharusnya menghargai usahanya." Taehyung terdiam, lalu menatap kakaknya dengan mata yang disipitkan.

LOVE IT Where stories live. Discover now