37

10.2K 870 24
                                    

20:23 -

Haechan, Mark dan Taeyong sekarang tengah duduk di kursi makan untuk menikmati makan malam mereka. Kalau Mark sedang fokus dengan masakan Bubu nya yang sangat dia rindukan, Haechan dan Taeyong sedang berbincang-bincang. Maklum, calon mertua dan calon menantu itu sudah cukup lama tidak bertemu. Eh...

"Loh! Beneran Mark pernah nyakitin kamu?!" tanya Taeyong penasaran.

"Iya, Bu. Mark tuh nampar Echan. Nendang Echan. Ludahin Echan. Bahkan, Mark pernah hampir dorong Echan dari rooftop sekolah. Untung Echan bisa nahan diri biar gak lompat," jawab Haechan sedih dan lirih.

"Uhuk! UHUK!"

Mark terbatuk karena tersedak nasi yang dia kunyah, lalu dengan segera Mark mengambil air yang diberikan oleh Taeyong untuknya.

"Eh Anjing! Mana ada gue nendang lo?! Mana ada gue ludahin lo?! Apalagi itu, kapan gue mau dorong lo?! Anjing nih anak!" kesal Mark.

"Tuhkan, Bu. Echan aja sampek dikatain anjing sama Mark!" adu Haechan sambil  mengerucutkan bibirnya.

Mark yang mendengarkan itu hanya bisa menggertakkan giginya dengan kesal, sedangkan Taeyong sudah memasang tampang garang ke arah sang putra.

"Dahlah! Bunuh aja gue!" pasrah Mark.

"I- Argggg! Bu! Bu! Aduhhhh!"

Mark mengadu kesakitan karena Taeyong yang tiba-tiba menjewer telinganya, membuat Haechan langsung tertawa terpingkal-pingkal saat melihat wajah Mark yang kesakitan.

"Udah, Bu. Udah ... Echan udah puas, kok!" seru Haechan.

"Tapi, dia udah ngelakuin hal buruk sama kamu, Sayang!" kesal Taeyong.

"Nggak ada, Bu. Bohong itu," kata Haechan.

"Ouh..."

Dengan santai Taeyong melepaskan jewerannya, membuat Mark yang diperlakukan seperti itu langsung mendelikkan matanya dengan kesal.

"Ouh..." sinis Mark meledek.

"Ini kenapa dia gak dijewer juga, sih, Bu?! Dia suka banget ngarang cerita!" kesal Mark.

Taeyong terkekeh, lalu dengan lembut dia mengelus rambut Haechan. Tak lupa dia mencium kening pria itu.

"Echan mah harus disayang. Gak boleh disakiti, apalagi dijewer," ucap Taeyong.

Haechan tersenyum lebar mendengarkan ucapan Taeyong, lalu dengan santai dia menjulurkan lidahnya ke arah Mark.

Mark mendelikkan matanya dengan kesal.

"Ini anak mirip asu," gumam Mark.

"Sayangnya gue suka..." lanjutnya lirih.

Makan malam itu berjalan dengan lancar. Ada saja senda gurau diantara mereka bertiga. Ah ... Terkadang Mark jadi korban kejahilan Haechan. Bagi Haechan, Mark dijahili seperti ini sangat menyenangkan.

"Bubu mau ke kamar ya. Piring kotornya letakin aja di sini. Nanti Bubu bagusin. Mau kerja data resto dulu," jelas Taeyong.

"Nggak usah, Bu. Nanti biar Echan yang perbaiki," ucap Haechan lembut.

Taeyong tersenyum kecil.

"Ya udah. Terima kasih, Sayang," ucap Taeyong lembut.

Haechan mengangguk lucu dengan pipi menggembung karena makanan yang ada di dalam mulutnya, sedangkan Taeyong langsung pergi dari sana.

Kini tersisa Mark dengan Haechan.

Haechan tersenyum menang saat melihat mata Mark yang sekarang menatapnya dengan tatapan sinis.

Bad Romance | MarkHyuckWhere stories live. Discover now