CHAPTER 01✓

75 12 4
                                    

Haiii semua kembali lagi niih apa sudah siap untuk membaca? Semoga kalian syuka sama alurnya🤗

Tinggalkan terus jejak kalian ya🥺 supaya author lebih semangat buat up kalo ada typo boleh komen ya
🤍🤍
Jangan lupa follow ig : anggraeni_an

Budayakan follow sebelum membaca

Jika cinta pertama tidak mampu memberikan kebahagiaan lantas cinta keberapa pun juga tidak akan mampu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika cinta pertama tidak mampu memberikan kebahagiaan lantas cinta keberapa pun juga tidak akan mampu


-

Allunavoracc-
🤍🤍🤍

Dimalam hari hujan begitu derasnya membasahi bumi, dinginnya tak kunjung usai Hemilir angin menyelimuti kalbu seakan hadir meberi ketenangan .

Seorang gadis bermata sembab dengan rambut acak acakan melangkah membuka tirai gorden, matanya lurus menyaksikan rintik rintik hujan yang seakan mewakili perasaanya. Alluna melamun entah bergelimbang rindu atau mengenang sendu, ditutupnya kembali tirai itu sungguh malam yang mencekam tatapannya kini tertuju pada buku bersampul biru yang semakin usang ia meraih buku itu seraya duduk di pinggir kasur tangannya kini membuka setiap lembar demi lembar dan matanya jatuh tepat di lembaran kosong Aluna kembali menggoreskan tinta hitam di buku diary nya .
_________________________________________

Tentang hari ini ataupun hari esok
Yang hadir memberi luka
Kuharap hari esok membawa mimpi baru
Menghapus jejak kemarin yang kian semu
Hati ini bergelimbang rindu
Tolong sampaikan rinduku ini padanya
Wanita pertama dan terakhir
Ibuu...
Pintaku selalu sama
Doakan putrimu
Yang sedang berjuang melawan perihnya dunia

Dari putri cengeng
Untuk ibu tercinta
_________________________________________

Luna tersenyum getir melihat ukiran penanya , rindu nya hanya sebatas kata kata yang tersalurkan hanya lewat buku. Buku yang menjadi saksi bisu hidupnya.

Ditutupnya buku itu dan Luna simpan kembali ke tempatnya , entah kenapa malam ini begitu melelahkan hati dan fisik nya begitu lemah bayangan ayahnya siang tadi membuat air matanya kembali turun Luna menegelamkam wajahnya di balik selimut yang tebal menumpahkan rasa sakit dikala mengingatnya.

Luna hanya ingin membuat papanya bangga tapi tak pernah sekalipun papanya senang akan hal itu setiap apa yang Luna lakukan hanyalah sia sia Dimata papanya seperti kejadian siang tadi.

Alluna menatap senang hadiah di tangan kanan dan kirinya yang menenteng piala serta piagam hasil juara olimpiadenya, tapi hatinya enggan untuk meyakinkan dunia akan hal kecil hasilnya demi membuat papanya senang dan bangga.

ALLUNA And Her Wound Where stories live. Discover now