9. Di buru kesiangan

2.8K 532 684
                                    

Selamat membaca

Hari ini, PO Fell For My Lecture di buka
Bole mampir ke Instagram Nanas Simarmata buat info ordernya, ya.

❤️❤️❤️

Ini gak salah tekan, kok.
Memang mau kasih bonus update.

Boleh di tembusin 600 komentar tidak? Siapa tahu, 3 hari lagi saya update WKWK

***

Sea melenguh, lalu mencoba membuka mata. Ia menatap Galaksi, dan tiba-tiba terdiam. Bagaimana mungkin Sea bisa tidur sedekat ini, bahkan kepalanya berada di dada Galaksi.

Dengan pelan, Sea mengeser tubuhnya, lalu mencoba untuk bangun. Ia menatap posisi tidur Galaksi yang nyaris sedikit lagi jatuh. Lalu ia menatap kasur di sisi kirinya, kosong melompong. Sea mencoba turun dari ranjang, pertama kali yang ia cari adalah gawai, untuk memastikan ini sudah pukul berapa.

Sebelum menghidupkan ponselnya yang tadi malam ia charge, Sea meminum air mineral. Lalu duduk di tepi kasur.

"WHAT?" Mata Sea melotot saat jam di ponselnya menunjukkan pukul setengah sembilan. Sea membuka gorden, dan benar saja, matahari sudah terang benderang di luar sana.

Sea berlari kecil, ia membangunkan Galaksi.

"Kak, bangun."

"Udah setengah sembilan," ucapnya tergesa-gesa.

Galaksi yang masih berada di ambang dunia mimpi dan nyata hanya meracu tidak jelas.

"Bangun ih, kamu kan meeting jam sembilan. Sayang ih bangun," ujar Sea takut Galaksi terlambat.

Galaksi membuka matanya, "Jam berapa?" Ujarnya dengan suara khas bangun tidur.

"Jam setengah sembilan, udah cepat!"

Reflek Galaksi terduduk. Matanya terbelalak. Ia baru tidur pukul tiga, subuh tadi.

"Kok alarm gak bunyi?" Tanya Galaksi heran.

"Bunyi, kita aja yang budek. Udah sana mandi!" Ujar Sea membuka lemari.

"Sayang aduh, mampus saya," ujar Galaksi buru-buru ke kamar mandi.

Sea mengetuk pintu kamar mandi, "Ini bajunya."

Galaksi membuka pintu, "Gantungin aja," ujarnya keluar kamar mandi.

"Kamu nyari apa?" Tanya Sea.

"Gaboleh nanya," ujar Galaksi membuka ranselnya. Ia mengambil pakaian dalam yang sengaja ia simpan dalam ransel.

Sea yang langsung paham reflek tertawa.

"Gausah ketawa, saya semprot pake air kamu!" Ketus Galaksi menutup pintu kamar mandi tidak santai.

"WEITS, SANTAI OM!" Pekik Sea dengan sisa tawa.

Sea memasukkan ipad dan flashdisk ke tas Galaksi. Seperti seorang ibu yang siap mengantar anaknya ke depan pintu gerbang sekolah.

"Kamu gak mandi?" Tanya Sea heran. Baru beberapa menit, tapi Galaksi sudah keluar dari kamar mandi. Pria itu sedang mencari kaos kaki.

"Mana sempat, Yang!" Gerutu Galaksi sembari mengancing baju. Ia sangat amat terburu-buru.

Sea mendudukkan Galaksi di atas ranjang, lalu membantunya memakai dasi. Kali ini, dasi bewarna navy polos. "Lagian kamu kenapa sih gak bangun subuh?" Tanya Galaksi kesal.

"Iya iya. Salahku." Malas Sea. Dari pada ribut, mending iya-iya saja.

"Saya juga salah. Kenapa saya budek ya? Itu jelas-jelas hp di sebelah telinga saya loh." Sembari di pakaikan dasi, Galaksi mencoba untuk memakai kaos kaki. Walau agak sulit, ia hanya ingin menghemat waktu.

Sagala 2 Where stories live. Discover now