7. Kulineran

2.8K 492 717
                                    

Hii ❤️
Selamat baca!
Aku ngadain challenge di Instagram Nanas Simarmata, yuk bisa yuk, azyadu PLAK! Bukan bisa yuk itu maksudku 😭

Bisa yuk, main challengenya :)

Selamat menyambut buka puasaaa.
Maap kecepatan updatenya, soalnya mau pigi jauh, takut gak keburu.

Laf

***
"Kak, bangun dong. Aku laper," ujar Sea menepuk pelan lengan Galaksi. Pria yang sedang memeluk guling itu tampak pulas dalam tidurnya, dan berhasil membuat Galaksi sedikit terganggu, terbukti dengan suara leguhan yang berhasil Sea dengar.

"Aish." Sea berdecak kesal karena Galaksi tidak berniat untuk bangun.
Jujur saja, sebenarnya kesabaran Sea itu bagai tisu di bagi dua, tapi tidak mungkin ia menyiram Galaksi dengan air kan? Apa tidak apa-apa ia mendekatkan diri dengan ambang di ceraikan oleh calon suaminya sendiri? Lalu, laki-laki seperti apa yang bakal berhasil menggantikan posisi laki-laki kebo ini nantinya?

Sepertinya keinginan Sea menyiram Galaksi berhasil pecah saat ia tahu resikonya. Kasur basah. Bantal basah, dan bisa saja Galaksi marah.

"Udah jam enam, Kak." Ya, siapa pun tahu bahwa Sea sedang membacakan fakta.

"Mau Sea tinggalin tapi Sea gak tega coba. Ini kan dah mau magrib, ntar pulang-pulang Kakak merayap di dinding lagi, kan pamali tidur menjelang adzan. Terus ntar Sea gak bisa bedain mana Kakak sama cicak."
Sea mulai ngawur. Ia seperti perempuan tua yang kesepian yang sedang mengajak bantal berbicara.

Sea menatap TV dengan pandangan kosong, "Lagi bangun kerajaan Majapahit ya di alam bawah sadar sana? Kalo iya, tolong jadiin Sea sebagai Tribhuwana Tunggadewi, ya."

"Kak, mau ikut mesen makan gak? Sea order by gofood."

"Geprek mau gak, Kak?" Tanya Sea.

Galaksi menguap, lalu menatap Sea dari posisi tidurnya.

"Bangun ih. Mau saingan sama Putri Salju?" Ketus Sea.

"Ayo beli makan," ajak Sea mencebikkan bibirnya.

Galaksi berpindah posisi, dengan kepalanya di sebelah duduk Sea dan tangannya merengkuh pinggang wanita tersebut, "Kamu berisik banget."

"Kita dah tidur tiga jam loh, Kak! Kita juga batal ke Tugu Khatulistiwa. Udah waktunya bangun!"

"Padahal baru aja saya ngaduk semen di alam bawah sadar buat bangun kerajaan Kutai, tapi keganggu karna kamu."

Sea tertawa. "Baru jadi apanya?"

"Ngawurnya," ujar Galaksi pelan, ia kembali tertidur, membuat Sea memukul pelan lengannya.

"Apa sih Sayang, kaget tau!" Ujar Galaksi reflek.

"Jangan tidur lagi. Kamu mah! Ayo, cari makan dulu. Ke Ayani lagi kek, atau kemana lagi, ih."

"Yaudah ntar kulineran." Galaksi menatap Sea dari bawah. Tangannya masih tetap memeluk pinggang Sea, seakan ia tidak mau jauh dari perempuan yang sedang menscroll menu di aplikasi orangenya.

"Bangun dulu napa sih!"

Kali ini, posisi Galaksi sudah berpindah lagi. Paha Sea dijadikan bantal oleh pria itu, tangannya berganti memeluk guling.

Sea meletakkan ponselnya di sisi tempat tidur, ia tersenyum sumringah menatap Galaksi.

"Ayo kulineran!"

"Ayo," ujar Galaksi menutup matanya.

Plak. Sea memukul pelan pipi Galaksi, "Kaget, Yang!" Ketus Galaksi.

Sagala 2 Where stories live. Discover now