2. Mode jahil

3.7K 648 553
                                    


WARNING ⚠️

Eitsss

Ngarepin apa?
21+?

PLAK! PERGI! WK:D

⚠️ Banyak gula bertebaran di sini, tolong perhatikan semut-semut di sebelah kalian. Pastikan tempat aman untuk senyum-senyum

Selamat membaca, ya!😚

***

Sea dan Galaksi berjalan beriringan, dengan tangan yang saling bertaut. Tiba di dalam lift, Galaksi mengeluarkan kartu akses lalu menekan angka lantai tujuannya.

"Kakak sering berenang di sini?" Tanya Sea.

Lift berhenti tepat di lantai tiga. Sepasang muda-mudi masuk saat lift mulai terbuka.

"Iya. Kadang di rumah sih, cuma lebih seru di sini. Suka sekalian bersih-bersih apart Daddy," jawab Galaksi.

Tak lama, lift berhenti lagi di lantai empat, dan seorang wanita masuk. Sea agak munduran, dengan tangan mengandeng lengan Galaksi.

"Eh, Pak Galaksi, halo, Pak, sore," sapa perempuan dengan baju casual bewarna hitam.

"Ngapain?" Tanya Galaksi ramah.

"Ini mau ke unitnya Dira."

"Ohh jadi pindah?" Tanya Galaksi.

"Jadi dong," kekehnya, "mayan hemat banyak," lanjutnya.

Galaksi mengangguk, Sea masih terus memperhatikan interaksi mereka.

"Btw, siapa, Pak?" Ledek wanita itu dengan mata menggoda.

"Tunangan saya, Ris," jawab Galaksi santai.

"Loh, Bapak udah tunangan?" Tanya Risma.

"Ya." Singkat padat, dan jelas.

"Tapi kok gak pernah keliatan make cincin?" Tanya Risma.

Mendadak suasana hati Sea berubah. Ia tidak menyadarinya. Apa benar Galaksi tidak memakai cincin.

"Make kok, kamu gak liat aja," ujar Galaksi.

"Ah iya, tangan Bapak mah selalu di saku celana kan ya? Kalo enggak, ya bersedekap dada," kekeh Risma.

"Oh ya, hai, Buuu. Salam kenal, ya," sapa Risma mengulurkan tangannya.

Tangan Risma bersambut. Sea tersenyum kearahnya. Ia tidak kunjung berbicara.

"Bisa patah hati nih anak-anak marcomm, Pak," kekeh Risma.

"Becanda, ya, Bu," kekeh Risma pada Sea.

Sea ikut terkekeh, hingga pintu lift terbuka. Galaksi dan Sea keluar, pun Risma juga.

"Bapak mau berenang, ya?"

"Iya, Ris. Kenapa? Mau pada ikutan?" Tanya Galaksi.

"Emang boleh?" Tanya Risma.

"Enggak," jawab Galaksi datar. Sea mencubit pelan pinggang Galaksi, lalu menatapnya galak, bisa-bisanya menawarkan tapi tidak memperbolehkan. Aneh, tapi ini tunangannya, ia harus menerima segala keanehan pria di sebelahnya ini.

"Hehe, i see. Yaudah, kalo gitu saya pamit ya, Pak, Bu," ujar Risma meninggalkan mereka.

Risma pergi ke arah Utara, sedangkan Galaksi membawa Sea ke arah Selatan.

"Kamu ih, Kak. Jangan gitu!" Tegur Sea.

"Ya lagian, ganggu aja. Udah tahu mau berduaan, masih aja nanya boleh atau enggak."

Sagala 2 Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin