Seungcheol mendecak sebal mendengar jawaban Jeonghan.

Jeonghan berbalik badan dan berjalan mendekati kursi penjaga. Jeonghan membolos dari jam pelajaran karena ingin rebahan di UKS, tapi malah ada Seungcheol jadi dia tidak jadi. Jeonghan duduk di kursi.

Seungcheol menatap Jeonghan sebentar lalu kembali memejamkan matanya. Belum ada satu menit, Seungcheol di buat tidak nyaman karena Jeonghan bermain game sambil menggerutu lumayan keras.

Seungcheol bangkit dari rebahanya, dia menatap Jeonghan. "Kecili suara lo bisa gak?"

Jeonghan yang sedang fokus pada gamenya menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari benda pipih yang sedang di pegang. "Gak—AAAA~ jangan mati!!"

Seungcheol memutar bola matanya jengah. Seungcheol yang melihat bungkusan kapas di atas meja dekat brankar langsung melemparnya pada Jeonghan.

"YAK!" Jeonghan menatap nyala Seungcheol.

"Apa?!"

"Lo tuh ya-"

Brak!

Seungcheol dan Jeonghan kaget saat mendengar suara gebrakan pintu, mereka berdua menatap ke arah pintu secara bersamaan.

"Jisoo!"

🌺🌺🌺

Seokmin, Jeonghan dan Seungcheol menunggu Jisoo yang sedang di periksa oleh seorang dokter yang difasilitasi dari pihak sekolahan. Jeonghan mengigit kuku jarinya khawatir.

"Apa dia punya riwayat lemah jantung?" Pertanyaan itu dilontarkan oleh sang dokter untuk memastikan.

"Saya kurang tau." Bu Seokjin yang menemani pemeriksaan Jisoo membalas. Bu Seokjin berganti menatap tiga muridnya yang berdiri di belakangnya-lebih tepatnya Jeonghan. "Jeonghan, saya dengar kamu teman kecilnya Jisoo, apa benar Jisoo mempunyai riwayat lemah jantung?"

Jeonghan menggelengkan kepalanya. "Saya gak tau bu."

Bu Seokjin mengangguk mengerti, beliau kembali menatap Park Jimin- orang yang bertugas memeriksa siswa yang tiba-tiba sakit. "Tapi dia baik-baik saja kan?" tanyanya khawatir.

Wanita yang memiliki tinggi badan seperti Jihoon itu menatap Jisoo yang tertidur di atas brankar dengan nasal cannul yang membantu pernafasannya.

"Menurut pemeriksaan saya, dia mempunyai riwayat lemah jantung, tapi itu masih dugaan," balas bu Jimin tanpa mengalihkan tatapannya." Fasilitas kesehatan di sekolahan tidak selengkap di rumah sakit, jadi untuk memastikannya suruh orang tua murid ini memeriksa anak mereka ke rumah sakit agar di tes kesehatannya di laboratorium dan benar atau tidak kalu anak ini mempunyai riwayat jantung," lanjutnya menyarankan.

"Baiklah, saya akan bilang kepada orang tuanya nanti," ucap bu Seokjin.

"Kalau begitu saya pergi ke ruang saya dulu untuk membuat surat rujukan. Permisi." Bu Jimin kemudian berpamitan dan pergi.

"Seokmin, jaga Jisoo dulu, ya. Saya mau telfon orang tua Jisoo."

Seokmin terlihat kaget, tapi laki-laki berhubung bengir itu mengangguki perintah bu Seokjin.

"Jeonghan, Seungcheol. Kalian, masuk ke kelas." Bu Seokjin kemudian menyuruh Jeonghan dan Seungcheol agar kembali ke kelas masing-masing

"Tapi bu—"

"Cepat masuk kelas, Jeonghan. Jangan sering bolos pelajaran, sebentar lagi kamu naik kelas tiga." Bu Seokjin memotong ucapan Jeonghan yang hendak protes

"Baik, Bu." Jeonghan akhirnya menurut.

Setelah bu Seokjin menyuruh Jeonghan dan Seungcheol masuk ke kelas masing-masing beliaupun pergi dari ruang UKS.

"Seok, tolong jagain Jisoo ya," pinta Jeonghan sebelum pergi dari UKS.

"Iya."

Setelah mendapat jawaban Jeonghan pergi dari UKS di susul dengan Seungcheol, dan kini di ruang UKS menyisakan Seokmin yang sedirian menemani Jisoo.

Seokmin berjalan mendekati brankar dan menarik kursi untuk dia duduki. Seokmin menyentuh rambut halus Jisoo dengan lembut. Saat membawa Jisoo ke ruang UKS Seokmin benar-benar sangat khawatir dengan kedalaman Jisoo, apalagi mendengar suara nafasnya yang terdengar berat.

Sentuhan pada rambut Jisoo perlahan turun, Seokmin berganti mengelus pipi Jisoo dan tangan satunya menggenggam tangan Jisoo yang tidak di infus.

Jisoo yang merasa sentuhan pada pipi dan tangannya mulai terusik, dia menolehkan kepalanya menghadap Seokmin. Jisoo ingin sekali membuka mata, tapi rasanya sangat berat. "Seokmin~"

"Iya. Gue di sini, kenapa?" lirih Seokmin.

Jisoo yang masih memejamkan mata membalas genggaman Seokmin dengan erat. "Jangan pergi.."

"Gue gak akan ke mana-mana, gue akan nemenin lo di sini."

🌺🌺🌺

Gue mau jujur kalau di cerita ini akan ada couple angset. Apakah couple itu adalah seoksoo? Jelas, tapi masih ada lagi. Kira-kira pasangan mana ya?🤔

Makanya ikuti terus ceritanya!!

Btw gw mau mulai update rajin lagi.

See you next time!!

Masa Remaja [svtgs]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang