"Ara seneng deh Kak Aydan beneran pulang dari kantor demi Ara." Katanya memecah suasana saat mata Aydan tak pernah lepas memandang Ara.

Tersadar, kemudian Aydan berpaling dan berkata, "Kerjaannya yang sudah makanya saya pulang,bukan demi kamu."

Kenapa disaat seperti ini ucapan Aydan malah mematahkan harapan Ara.

"Oo iya iya, nggapapa." Katanya tetap tersenyum.

"Apanya yang nggapapa?" Tanyanya mengerutkan dahi.

"Hehe ngga,maksudnya nggapapa Kak Aydan pulang gara-gara kerjaannya udah selesai bukan karena ada janji sama Ara." Ucapnya cengenges menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Gak jelas." Pungkasnya lalu membuka dasi yang ia kenakan.

"Sini Kak Aydan duduk dulu, Ara bantu lepasin."

Aydan duduk, dan Ara melepaskan kaos kaki Aydan dan membawa dasi yang Aydan pegang.

"Bajunya udah Ara siapin di kamar Kak, Ara tunggu disini yaa!" Ucapnya memberitahu. Aydan hanya mengangguk dan beranjak untuk bersiap-siap.

"Sebenernya kerjaan saya belum selesai, hanya saja saya ingin menebus kesalahan, kemarin karena saya, kamu sampai sakit." Ucapnya bergeming.

°°°

"Duduk disini Kak!" Kata Ara sibuk mempersilahkan suaminya, padahal yang ulang tahun itu dirinya. unik banget ngga sih Ara ini😭🤏🏻

Setelah mereka berdua duduk, Ara memilih pesanan untuk mereka makan malam ini.

"Kak Aydan mau pesan apa?"

"Terserah." Sautnya.

"Huuu, kaya cewe aja, tirsirih!" Ucap Ara pelan.

"Saya dengar!" Liriknya pada Ara.

"Ohh, Eh maaf." Kata Ara mengangkat kedua bahunya dengan ekspresi meringis.

"Sinihin, saya pilih sendiri aja." Ujarnya. Kemudian Ara memberi menu tersebut pada Aydan.

Setelah memesan, Ara dan Aydan kemudian menunggu makanan datang di mejanya.

Tring..

Tring..

Tring..

Suara hp Ara berbunyi, dan ternyata ada panggilan vidio dari orang tua Ara, segera ia mengangkatnya.

"Assalamualaikum Nak!" Kata Regan dan Nadin.

"Waalaikumussalam Ayah Bunda!!" Jawabnya.

"Lagi dimana Nak?"

"Lagi di restoran Bun, ini ada Kak Aydan juga." Ucapnya lalu mengarahkan hpnya ke Aydan.

Aydan terkejut dan spontan mengganti ekspresi datarnya menjadi tersenyum, "Assalamualaikum Bun, Yah!" Katanya.

"Iya nak waalaikumussalam." Jawab keduanya.

"Bunda sama Ayah telfon ada perlu sama Ara?" Kemudian Ara bertanya.

"Iya ada perlu sama putri Bunda sama Ayah ini, Barakallah fii umrik ya nak, semoga panjang umur, sehat selalu, dilimpahkan rezekinya, dilancarkan segala urusannya, aamiin." Ucap orang tua Ara panjang lebar.

Ara yang mendengarnya terharu, namun ia tidak sampai menangis,Ara itu tidak terlalu kekanakan.

"Aamiin, Terimakasih Bunda sama Ayah atas ucapannya, Ara seneng deh." Tutur Ara bahagia mendengarnya.

AydanAra [End] Completed✔️Where stories live. Discover now