4. SUNOO POV [III]

57 9 0
                                    

Pandangan Sunoo tidak beralih dari Sunghoon sedari tadi. Entah menikmati acara atau memang ia ingin puas memandangi Sunghoon mode ice prince.

"Aduh gemes banget. Bakal kenyang liat momen manis hari ini. Surat aku juga ada disitu loh kak,"

"Loh iya? Kenapa gak langsung confess sekarang aja?"

"Secara langsung nih? Di atas panggung? Yaudah. Kak Sunghoon i love you."

Ungkapan tidak langsung dari Wonyoung membuat Sunoo yang menyedekapkan lengannya di dada daritadi tiba-tiba meluncur bebas begitu saja. Dibalik ricuhnya para penonton yang bersorak, laki-laki itu diam mematung dengan tatapan nanar. Sunoo terlambat, dan ia menyesali tingkah bodohnya yang berpura-pura. Air mata mengalir begitu saja dengan deras dari kedua mata tanpa ia pejamkan. Ia mengerti, tidak seharusnya ia denial terhadap perasaannya sendiri, seandainya ia tidak egois. Namun alasan lainnya Sunoo tidak berani jujur adalah ia tidak ingin perlakuan Sunghoon terhadapnya menjadi berubah dan mereka menjadi asing.

Jahilin lo itu kayak bagian dari kebahagiaan hidup gue Noo, dan gue selalu bahagia tiap ada hal yang berkaitan dengan lo. Termasuk cara gue memperlakukan lo  —Sunghoon

Kata-kata itu tersimpan sangat baik di memorinya ketika ia jengah dengan tingkah Sunghoon yang menyebalkan sampai akhirnya ia berani bertanya seperti itu. Dan dari situ juga Sunoo tau, tidak hanya ia, namun semua orang di perlakukan sama oleh Sunghoon. Apa ini artinya Sunoo kalah?

"Eh Noo, ada es krim mint choco tuh, beli yuk!" Chenle dengan cepat menarik tangan Sunoo menjauh dari sana. Sunoo memang tidak pernah bercerita ke mereka jika ia menyukai Sunghoon, namun yang namanya ikatan pertemanan yang kuat, berbicara lewat batin pun pasti akan mengerti.

Sunoo memang perlu sesuatu untuk mendinginkan hatinya, ia benar-benar membeli es krim dengan mata dan hidungnya yang memerah, tangis laki-laki itu belum reda.

Mereka akhirnya pergi ke belakang sekolah. Suara meriah serta obrolan sang MC memang masih terdengar, namun itu hanya samar-samar.

"Hiks.. Hh..." Sunoo masih kekeuh dengan tangisnya tanpa sepatah katapun. Teman-temannya juga tidak ada yang berkomentar karena ini bukan waktu yang tepat untuk menyalahkan Sunoo.

Laki-laki itu memakan es krim cup nya dalam satu suapan. Dongpyo yang melihat tangis Sunoo tidak mereda langsung memeluk dan mengusap surai milik Sunoo. Bukannya berhenti, tangis Sunoo malah bertambah kencang. Chenle dan Daehwi yang duduk di hadapannya kini beranjak dan mereka bergerombol berdiri di belakang Sunoo agar laki-laki itu tenang. Daehwi menepuk-nepuk pelan bahu Sunoo, sedangkan Chenle hanya bisa memberi tisu ke laki-laki itu agar tidak membasahi baju Dongpyo karena ia masih di peluk erat.

"Kita ke timezone aja gak sih? Malas gue disini gak ada yang ngasih gue hadiah juga," Chenle langsung bersuara ketika akhirnya Sunoo berhenti dari tangisnya, ia kini bisa bernafas karena hidungnya tidak lagi penuh seperti tadi. Hhhh menangis saja melelahkan rasanya.

"Mending pulang aja gak sih? Gue capek," sahut Sunoo ketika ia menyingkirkan cup es krimnya yang sudah habis.

"Terus bikin kita keliatan menyedihkan gitu? No no, ini memang Valentine, kita buktikan ke mereka kalau friends relationship kayak kita juga bisa bahagia di hari Valentine,"

"Agree!!" Daehwi setuju sambil memukul meja.

"Bener! Kita bakal buktiin kalau kita juga bisa bahagia walaupun tanpa pasangan!" Dongpyo ikut menyahut seolah memberi semangat kepada Sunoo 'gapapa, lo masih punya kita'

Sunoo akhirnya mengangguk, tak ada salahnya juga kan? Mereka akhirnya beranjak dari sana. Namun sayang saat mereka di parkiran sekolah, mereka tiba-tiba bertemu Sunghoon, namun laki-laki itu hanya seorang diri.

POLAROID LOVEWhere stories live. Discover now