[16] Stay Away

771 80 8
                                    

Samantha's P O V


Aku tak mengerti, demi Tuhan aku tak tahu kenapa Victoria berkata bahwa Zayn adalah kakaknya?

"oh Samantha, maksudku, kau tahu kalau Zayn itu potongan dari malaikat surga yang diturunkan Tuhan ke bumi. And well, aku adik angkatnya."

Aku menghembuskan napas lega ketika tahu akan hal itu. Tapi kenapa? Kenapa harus napas lega yang keluar sementara aku bahkan tak begitu mengenal Zayn? Apa itu bentuk suatu kecemburuan?

"kau punya gelang yang bagus."

Aku menoleh langsung ketika Victoria melihat kearah gelangku, sambil menyunggingkan sedikit senyuman, aku berkata pelan, "terima kasih Vic."

"kalau aku boleh menebak, itu pemberian Zayn kan?" Victoria tersenyum, bagian bawah matanya turut berkerut.

"ini hadiah spesial untukku." balasku sekenanya.

"Zayn punya selera yang tinggi untuk masalah hadiah, dan kau beruntung - Selamat Samantha." Gadis itu pun menjabat tanganku, "just call me Sam." sergahnya.

"oh okey Sam, jadi Zayn selalu bercerita tentangmu padaku. Aku butuh mengenalmu. Apa ini terdengar berlebihan?"

"Sam?" Niall datang menepuk pundakku dengan perlahan. Aku nyaris bergidik ketika ia menyentuhnya tapi syukurlah reflek yang kuberikan tidak begitu memalukan.

"Niall, sudah selesai dengan urusanmu?" Ia tersenyum lalu duduk tepat disampingku. Dan jika kalian tahu, ia melingkarkan tangannya di pinggangku.

"sudah tentu saja. Anne bilang, kita akan segera memulai pestanya."

Aku mengalihkan pandangan ke tempat lain dan tidak begitu memikirkan soal tangan Niall yang masih melingkar dengan nyaman disana. Yang kutahu, Zayn berdiri mematung memandang kearahku dan Niall. Entah apakah itu sebuah tatapan menyudutkan atau bukan, tapi semuanya kembali seperti Zayn yang dulu, I mean Zayn the rude guy.

"kau mau aku ambilkan minum?" perkataan Niall membuatku tergelak.

"tentu."

"tunggu sebentar."

Lelaki itu lantas berjalan pergi menghampiri meja berisi minuman. Aku masih memandang kearah Zayn dan terus memperhatikan gerak-geriknya.

"I hope we can be a good friend." Victoria berbisik pelan di telingaku. Mungkin ia tahu bahwa sedari tadi aku memandang kearah Zayn begitu juga sebaliknya.

"itu terdengar menyenangkan, Vic." balasku.

"for my girl."

Haruskah aku merasa tersanjung ketika Niall mengatakannya? Ayolah, aku pikir kami hanya berteman.

"thank you so much." balasku lalu menerima uluran segelas cocktail.

Ini menyenangkan. Ini pesta pertamaku. Ini tempat dimana aku bisa melupakan sesuatu dari masa laluku. Ini tempat dimana aku tahu bahkan ada orang lain diluar sana yang peduli terhadapku.

"It's gonna be fun!" seorang DJ tengah memasuki panggung kecil yang berada di bagian depan.

Niall menarik tanganku untuk mengikutinya, ia membawaku untuk mulai menari mengikuti irama musik beraliran trance. Aku menyukai salah satu genre ini, sejujurnya. Meskipun aku bukanlah pecinta pesta dalam artian sebenarnya.

Seperti kebanyakan pesta, aku mengikuti beberapa ritualnya. Dan demi Tuhan, siapa yang akan menyia-nyiakan saat seperti ini? Kau bisa berdansa dan menyanyi bersama seorang Niall Horan. Dan tak lupa untuk meminum beberapa slot vodka.

Recovery ♚ z.m [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now