PERTAMA

223 11 1
                                    

HAPPY READING!!

.
.
.
.
.
.

👿👿👿👿👿👿

Di suatu malam, Tomi pun melarikan diri dari kejaran beberapa geng motor yang mengejarnya. Tomi mengendarai motornya dengan sangat kencang, dia tidak memperdulikan keselamatannya yang penting dia bisa terhindar dari geng motor yang berjumlah sepuluh orang lebih.

Dia tidak peduli ada mobil yang melintas di jalan raya itu, dia pun hingga melewati tengah tengah persimpangan truk besar. Namun dia tidak mengurangi kecepatannya sedikitpun.

Gara gara terhalang oleh truk itu, sehingga geng motor itu pun harus terhenti dan mengerem mendadak motornya.

“Sial, dia berhasil lolos,” ucap salah satu orang dengan kesal.

Sementara Tomi kini begitu legah ketika melihat mereka sudah terlalu jauh, namun dia masih kepikiran dengan laki laki yang dia tabrak tadi, dia terjatuh gara gara ulahnya. Namun seketika handphone di saku celananya pun berbunyi menandakan ada telpon masuk, sehingga dia pun memutuskan untuk berhenti sejenak

Ternyata itu adalah panggilan dari sahabat dekatnya yaitu Sekar Claudia. Sehingga dia pun mau tak mau harus mengangkat telpon dari wanita itu.

Gue masih di jalan Sekar?” tanya Tomi bingung.

“Berarti Lo gak di rumah?”

“Lo di mana?”

“Gue di depan rumah Lo,“ jawab Sekar.

Setelah itu terdengar suara motor yang tampak berisik, sehingga membuatnya langsung menyalakan motornya dan dia langsung menjalankan motornya dengan begitu kencang. Sementara Sekar yang ada di depan rumah Tomi pun bingung dengan sahabatnya yang tiba tiba menjalankan motornya.

Lo di mana sih?”

Namun hanya terdengar bunyi motor Tomi yang ada di handphone Sekar, sehingga membuat Sekar pun kesal dengan Tomi.

“Sebel deh lama lama.” Sekar pun pergi dari halaman rumah Tomi dengan raut wajah yang terlihat kesal.

Dia berjalan perlahan melewati trotoar jalan dengan raut wajah yang  kesal, dia sangat kecewa dengan sahabatnya itu. Yang tidak menepati janjinya, padahal dia telah datang ke rumah Tomi dan merelakan semua urusannya.

“Mendingan, gue selesain tugas gue, dari pada akhirnya seperti ini,” ucap Sekar kesal.

Namun di tengah perjalanan, Sekar justru bertemu dengan dua orang pria yang sedang berjalan ke arahnya. Hatinya berdebar kencang, dia takut kedua orang itu akan melukainya ataupun melakukan hal yang tak di inginkan oleh Sekar.

Namun Sekar tetap memberanikan diri, kedua pria itu berhenti tepat di hadapan Sekar, sehingga membuat semakin takut.

“Neng, bahaya malam malam gini sendirian,” ucap salah satu pria itu.

“Iya Neng, apalagi kamu cewek loh, takutnya nanti di jahatin lagi sama orang jahat,” ucap pria itu.

“Gak apa apa kok, Bang.”Sekar mencoba tersenyum namun hatinya masih berdebar kencang.

“Hati hati loh, Neng.” Pria itu tersenyum.

“Iya, Bang.”

zombee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang