Chapter 18 [Teman Baru]

42 3 1
                                    

Bagai Benang yang mengikat sebuah benda, sama halnya dengan diriku. Aku yang terikat oleh perasaan yang entah ujungnya ada dimana? Dan sekarang aku dihadapkan pada rembulan yang sangat bersinar. Lalu, bagaimana nasibku sekarang?

______Amira______

Beberapa tahun yang lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beberapa tahun yang lalu...

🍃

"Apa hal itu benar terjadi?"

Didalam tempat yang gelap, aku ditanya oleh suara yang asing dan hanya bisa mendengar suara mereka. Aku berusaha untuk melepaskan diri, tapi sepertinya mereka adalah orang yang tidak lemah.

"Katakan padaku!!, Dasar Otak dangkal!!"

Dia mulai marah, apa salahku? Oh ya aku baru mengingatnya. Bagaimana aku ada disini? Apa dia yang mengeluarkan ku dari tempat kotor itu?

"Hey nak, aku tau kau itu bisa mendengar dan berbicara. Jadi katakan sesuatu!!"

"Ak- aku... Apa yang terjadi?" Kataku.

"Nak, kau adalah seorang anak berprestasi kenapa kau bisa melakukan hal yang rendah seperti ini?"

Suaranya lebih berat dari yang sebelumnya, tapi suara ini berbeda.

"Tunggu, Pak- aku, aku tidak mengerti-"

Kain yang menutupi mataku pun dibuka, hanya ada ruangan gelap yang bisa kulihat.

"Baiklah, kalian semua tinggalkan aku berdua dengannya"

Pria itu menyuruh bawahannya untuk keluar. Dia mulai mendekati diriku, tanganku yang masih terikat, dia membuka ikatannya.

"Tanganmu pasti sakit, biar ku lepas"
"Te- terima kasih Pak"

Aku terbangun setelah tidak sadarkan diri. Hal yang terakhir aku ingat adalah, kejadian itu.

"Apa kau bisa berbicara denganku?"

Aku masih bingung, apa yang sebenarnya terjadi. Aku hanya mengikutinya.

"Kemari lah, ada yang ingin aku bicarakan. Mungkin kau tidak mengenalku, tapi aku mengenalmu, Abhilaksa"

Dia mengenalku? Dari mana dia tau?
Aku hanya terdiam, aku tidak tau harus menjawab apa.

"Tenang saja-"

"Anu- Pak, kenapa kau- mengeluarkan diriku?"
"Nak, kau tau orang mengatakan, seorang manusia dilihat bukan dari Seribu kebaikannya tapi, jika dia sudah melakukan satu, walaupun hanya satu kesalahan. Itu artinya dia sudah hancur. Kau pernah mendengarnya?"

Lagi lagi aku hanya terdiam. Mulutku tidak mampu untuk mengeluarkan sebuah kata.

"Mulai hari ini kau akan menjadi anggota dari M. E"
"Apa Pak?!" Aku tertegun, aku tak percaya.

ABHIMIRA [Revisi]Where stories live. Discover now