Chapter 14 "Ibu-..."

55 3 1
                                    

"sejauh apapun kau kabur, Ayahmu ini akan selalu menemukanmu, Mira."

"Kak, apa yang terjadi? Ada apa dengan wajahmu? Kak!!"

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Kak, apa yang terjadi? Ada apa dengan wajahmu? Kak!!"

Gadis itu meninggalkan Adik kelasnya itu dengan penuh perasaan yang tidak baik, dia mengacuhkannya.

"Dasar!! Senior aneh!!"

*Tok tok tok*
"Apa ada Amira disini?"
"Eh Pak Nadhir? Tadi- baru saja, Kak Amira pergi, Pak"
"Eh benar'kah? Kenapa bapak tidak berpapasan dengannya ya?, Yasudah terima kasih ya..."
"Eh-iya Pak sama sama"

Jarang sekali langsung ada guru yang turun tangan mencari siswanya, ada apa sebenarnya?

"Ada apa ya?"
Kataku dengan rasa penasaran.

Aku mengambil ponselku, dan mencari nama kontaknya dalam layar ponselku. Menekannya dengan ragu-ragu, tapi mungkin saja ini adalah hal yang penting.

*Tekan*

"Ayo angkatlah!! Ayo, jangan menghabiskan pulsaku sia-sia!!"
"Ada apa lagi?"
"Aa- terjawab!! Kak, tadi Kakak dicariin tuh sama Pak Nadhir, Kakak sudah tau belum?"
"Ya sekarang aku ingin keruangannya sekarang"
"Oh begitu ya.."
"Iya, kalau begitu aku akan menutupnya. Sampai jumpa"
"I- iya Kak!!"

"Sebenarnya ada apa sih? Rasa ingin tahuku tidak akan terjawab sebelum aku melihat dan mendengarnya sendiri bukan? Aku akan kesana!!"

Setelah telepon itu, aku pergi meninggalkan ruangan itu dan pergi ke ruangan Pak Nadhir. Tentu saja, saat berada di sana kau bersembunyi. Ternyata disana bukan hanya aku yang penasaran.

"Eh kau tau ngga sih? Tadi, Pimpinan dari perusahaan terkemuka... mobilnya terparkir disekolah kita tau!!"
("Eh? Apa? Pimpinan perusahaan?")

Bisikan para siswa siswi yang berada diluar ruangan itu membuatnya menjadi penuh dalam sekejap, karena itu juga aku tidak bisa menyelidikinya.

"Apa ini ada hubungannya dengan Kak Amira?"

"Iya tau, denger- denger juga ya, si berandal itu juga ikut dipanggil!!"
"Siapa? Si Amira?"

("Dih, omongannya!! Sirik banget sih jadi orang!!")

"Eh iya ta??!!" Lanjut mereka.

Mereka, hampir seluruhnya mengunjungi Kak Amira, entah apa yang terjadi di dalam sana. Andai aku juga bisa ikut masuk...

Dan yang terjadi didalam sana...

"Beri salam kepada pimpinan perusahaan, Pak Mahendra"
"Eh tidak usah!! Aku disini hanya ingin bertemu dengannya"
"Eh kalian benar-benar saling kenal ya?"
"Jangan sok akrab!!" Gumam Amira.
"Eh- eh jangan didengarkan..."
"Tidak apa-apa... Apa aku bisa berbicara empat mata dengannya? Pak Nadhir?"
"Eh iya Pak, silahkan..."

Pak Nadhir pun meninggalkan mereka berdua, hanya kebisuan yang muncul. Mereka berdua hanya saling berdiam diri.

"Begini Mira-"
"Jangan panggil aku dengan sebutan itu, Pak!!"
"Sudah cukup!! Amira, sudah cukup dengan sandiwaramu ini, Ayah tidak akan basa-basi lagi. Ayo ikut ayah pulang!!"

ABHIMIRA [Revisi]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz