18. Strawberry

67 4 12
                                    

Tanggal penulisan :

28 July 2022 pukul 18.43 (belum termasuk revisi)

Enjoy gays...

Setelah 3 hari tak diizinkan untuk masuk sekolah, pagi ini Mina akhirnya mendapat izin dari sang ibu untuk mulai bersekolah.

Mengawali paginya lebih awal dari biasanya, Mina sudah terlihat sibuk di dapur tanpa bantuan dari seorang pelayan pun di sana. Dengan appron yang terpasang di badan, dia begitu lihai dan cekatan mengerjakan setiap bahan yang dia gunakan untuk membuat sarapan.

"Selamat~ ya! Minari, apa yang kau lakukan, ha?" Nayeon yang awalnya datang ke dapur hanya untuk menyapa tiba-tiba justru harus di kejutkan dengan keberadaan sang adik di sana yang tengah memasak. Alih-alih melanjutkan sapaan selamat paginya, dia justru terlihat marah.

"Selamat pagi unnie." Balas Mina dengan santainya sembari tetap melanjutkan aktivitasnya.

"Hentikan itu. Kemana semua pelayan di rumah ini? Kenapa melakukannya sendiri?" Perintah Nayeon tegas seraya mendekat.

"Aku yang menyuruh mereka pergi karena aku tidak mau di ganggu."

"Unnie bilang hentikan itu. Lepas appron mu dan biarkan para pelayan yang melanjutkannya." Sekali lagi Nayeon memerintah. Kali ini dia benar terlihat sangat marah entah apa penyebabnya.

"Tidak mau. Aku sudah hampir selesai." Bukannya menurut, Mina justru terang-terangan menolaknya dan tetap melanjutkan pekerjaannya yang tengah memotong buah strawberry sebagai hiasan masakannya nanti.

"Im Mina!" Bentak Nayeon yang akhirnya merebut pisau itu dari tangan Mina dan meletakkannya di atas meja lalu mematikan semua kompor yang menyala.

"Aku hanya membuat pancake dan wafel, kenapa unnie jadi over protective begini kepadaku?! Saat di apartemen aku juga biasa melakukannya sendiri. Kenapa disini unnie melarang ku?!" Mina yang sudah terlanjur di buat kesal dengan sikap sang kakak yang menurutnya seenaknya, tanpa sadar juga meninggikan nada bicaranya.

"Kau itu baru saja sembuh dari sakit. Bagaimana kalau kau kelelahan lagi?"

Seakan sama-sama tak mau mengalah, Nayeon masih bersikukuh dengan pendiriannya. Bahkan, dia sama sekali tak menurunkan nada bicaranya untuk memberi Mima pengertian.

"Aku bukan lagi anak kecil yang perlu terus diingatkan! Aku juga tahu batas tubuhku seperti apa?"

"Ya! Im Mina!"

"Unnie terlalu mengatur kehidupan ku." Melepas apron di tubuhnya dan meletakkannya di atas meja, Mina akhirnya pergi begitu saja. Tak membiarkan sang kakak untuk kembali bicara padanya.

"Ya!~"

Sementara itu, Sohee, Seulong dan Chaeyoung yang mendengar suara keras bersahutan dari arah dapur, langsung menghampirinya karena rasa penasaran.

Berpapasan dengan Mina di ambang pintu yang melenggang pergi begitu saja tanpa menggubris sapaan dari mereka membuat ketiganya langsung paham jika sesuatu telah terjadi diantara keduanya.

"Sayang, ada apa ribut-ribut?" Ucap Seulong lembut mencoba bertanya.

"Unnie~" Tegur Chaeyoung tertahan karena sang kakak yang langsung menjawab pertanyaan sang ayah.

"Aku hanya memintanya untuk berhenti memasak. Tapi dia justru marah-marah." Beritahu Nayeon yang masih terlihat kesal dan marah.

Menghembuskan nafasnya sejenak, Sohee berjalan mendekati Nayeon dan mengusap bahunya perlahan.

IM MINA : season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang