4 Camera

53 3 0
                                    

Tanggal penulisan :

4 Juni 2022 pukul 11.36 (belum termasuk revisi)

Bunyi alarm yang terpasang di atas meja nakas perlahan membangunkan 2 gadis remaja yang tengah asyik menjelajahi alam mimpi dengan posisi yang teramat sangat nyaman. Berpelukan erat saling menyalurkan kenyamanan.

Gadis yang ada dalam pelukan lebih dulu terbangun. Melepas dekapan perlahan agar sang kakak tak terbangun lalu mematikan alarm. Bukannya bangkit untuk segera mempersiapkan diri, dia justru terlihat asyik memandangi wajah sang kakak yang masih betah di alam mimpi.

Terbangun di pagi hari dengan keadaan seperti ini, entah kenapa membuatnya tersenyum juga senang. Wajah damai Nayeon dalam tidurnya benar-benar menjadi mood buster untuk Mina mengawali hari.

"Kau ketahuan." Ucap Nayeon membuka mata.

Sebenarnya, Nayeon sudah bangun saat bunyi alarm yang pertama. Tapi, dia memilih tetap memejamkan mata karena Mina yang masih terlihat nyaman dalam pelukannya.

Melihat tingkah lucu nan menggemaskan Mina di depan mata tanpa sadar membuat Nayeon terkekeh. Pasalnya, baru kali ini dia mendapati sang adik yang nampak malu-malu karena kepergok memperhatikannya.

"Apa kau selalu seperti ini saat kita tidur bersama?" Tanpa Nayeon tersenyum memperhatikan sang adik yang masih betah memalingkan wajahnya. Menyembunyikan semburat merah bak tomat yang kini tercetak jelas di wajahnya.

"Tidak. Unnie jangan kepedean." Elak Mina tak mau mengakui.

"Benarkah?"

Alih-alih menghentikan kejahilannya, Nayeon justru mengangkat kepalanya untuk melihat wajah Mina dari samping dan menoel pipinya.

"Tapi wajahmu berkata sebaliknya." Ucapnya tersenyum menggoda.

"Karena unnie sudah bangun, jadi aku mau bersiap sekarang." Secepat kilat Mina turun dari tempat tidurnya dan berlari menuju kamar mandi. Sebelum sang kakak kembali melontarkan kalimat lain untuk menggodanya dan membuatnya semakin malu.

"Ya! Apa kau harus semalu itu dengan kakakmu sendiri?"

Tak mendapat respon apapun dari sang adik, Nayeon kembali terkekeh sembari turun dari tempat tidur dengan perlahan. Moodnya hari ini sungguh akan baik pasti. Pikirnya. Terimakasih untuk Mina yang sudah membuatnya tersenyum di pagi hari seperti sekarang ini.

***

"Camera milik siapa?" Tanya Nayeon memecah keheningan.

Sepanjang perjalanan keduanya sama-sama terdiam. Dan Nayeon juga tak berinisiatif untuk memutar musik untuk sekedar menjadi hiburan.

"Ne?"

"Camera yang kau pegang. Milik siapa?" Tanya Nayeon sekali lagi seraya menunjuk benda yang ada di pangkuan Mona dengan dagunya. Maklum, dia sedang fokus menyetir sekarang.

"Oh. Ini milik temanku. Aku kemarin meminjamnya karena aku memang membutuhkannya. Dan hari ini aku akan mengembalikannya."

Obrolan tak lagi berlanjut karena mobil yang mereka tumpangi sudah sampai di parkiran sekolah.

"Mian karena unnie tidak bisa mengantarmu sampai ke kelas. Unnie harus bertemu dengan Jisoo dan juga yang lain untuk membahas masalah festival." Ucap Nayeon seraya menghentikan mobilnya.

"Festival?"

"Hm. Setiap tahunnya, setelah ujian kenaikan kelas berakhir, sekolah akan mengadakan acara festival seni dan musik untuk semua murid selama 2 hari. Siapapun boleh ikut berkontribusi dan berpartisipasi dalam acara itu. Di hari pertama, biasanya akan diadakan pameran untuk setiap karya yang sudah di setorkan plus bazar makanan dari setiap kelas. Dan di hari kedua, sebagai puncak acara, akan ada pertunjukan musik, teater, drama, dan juga film. Nah, adapun di akhir acara sekaligus penutup. Biasanya akan ada doorprize serta penghargaan untuk setiap katagori yang sudah diadakan."

IM MINA : season 2Donde viven las historias. Descúbrelo ahora