17. Anger

48 4 0
                                    

Tanggal penulisan :

27 July 2022 pukul 18.05 (belum termasuk revisi)

Enjoy gays...

Akhir-akhir ini setiap Nayeon datang ke sekolah, dia akan selalu menuju ruang OSIS untuk membahas kegiatan festival. Tapi, karena berhubung hari ini tidak ada yang perlu di bahas lagi, Nayeon terlebih dahulu mengunjungi loker miliknya untuk meletakkan semua barangnya di sana sebelum masuk ke dalam kelas.

"Ya! Kemarin kau darimana saja?" Tegur seorang murid laki-laki pada temannya yang baru saja datang.

"Aku ada urusan. Kenapa memangnya? Ada berita apa?"

"Kau benar-benar melewatkan pertunjukan besar kemarin." Sahut teman di sebelahnya.

"Apa?" Menutup lokernya, laki-laki itu menghampiri teman-temannya yang tengah berkumpul di depan loker milik salah satu diantara mereka.

"Chaekyung dan Jeongyeon, mereka berdua kembali bertengkar kemarin." Beritahu gadis yang tengah asyik menikmati kopinya.

"Jinjja?"

"Kau tidak percaya?" Mengeluarkan ponselnya dari saku celana, laki-laki berambut coklat itu memperlihatkan sesuatu yang ada di dalamnya.

"Lihat ini. Aku bahkan sempat merekam perdebatan mereka." Ucapnya memberikan ponselnya.

"Debak." Kagumnya tak percaya saat melihat isi video itu dari awal hingga akhir.

"Apa yang mereka perdebatkan?" Tanyanya mengembalikan ponsel itu kembali.

"Gadis pecundang itu." Sahut gadis di sebelahnya.

"Maksudmu, Mina?"

"Tidak ada 2 pecundang di sekolah ini. Siapa lagi kalau bukan dia."

"Kemarin, Jeongyeon terlihat benar-benar sangat marah." Timpal laki-laki di depannya menambahkan.

"Ini akan sangat menarik."

"Bajjayeo. Setelah sekian lama kita tidak melihat mereka berkelahi, kini mereka kembali terlibat perselisihan." Kekeh laki-laki yang tengah memakan lolipop.

"Pasti menyenangkan."

"Bajja bajja bajja." Ucap mereka bersama.

"Hey, kalian?" Tegur seseorang yang tiba-tiba datang mengejutkan mereka semua.

"Aku tak sengaja mendengar percakapan kalian barusan. Jadi, bisa berikan video yang kalian maksud itu padaku?" Tanpa berbasa-basi, Nayeon langsung meminta sesuatu yang menjadi pengganggu pikirannya.

"Ne." Tanpa banyak bicara, laki-laki itu memberikan ponselnya pada Nayeon setelah membuka pasword nya.

Siapa juga yang akan berani menentang jika yang berhadapan dengan mereka adalah seorang Im Nayeon penguasa sekolah yang sesungguhnya.

Mengeluarkan ponselnya dari saku almamater, Nayeon langsung memindahkan apa yang dia butuhkan ke dalam ponselnya dan menghapus video itu dari ponsel sang murid laki-laki.

"Terimakasih." Ucap Nayeon mengembalikannya lalu pergi begitu saja.

***

"Temui aku sekarang di ruangan kita."

Siapa yang tak was-was jika mendapat pesan penuh dengan penekan di dalamnya? Siapapun orangnya, pasti lebih memilih untuk meninggalkan pekerjaan atau kegiatan mereka demi menjawab pesan itu. Tak terkecuali Jihyo dan teman-temannya.

IM MINA : season 2Where stories live. Discover now