PROLOG

118 8 7
                                    

haiii!

selamat menikmati cerita kedua aku.

sebelum baca, jangan lupa vote yaa. kritik dan saran dari kalian selalu aku terima.

thank uuuu💗

Happy reading

“Maaf saya terlambat”

XI IPS 5 langsung hening. Mereka menghentikan aktifitas, kembali ke tempat duduk masing-masing karna kedatangan seorang laki-laki berkemeja merah ati.

Ayana berdecak, padahal sebentar lagi ia akan memenangkan permainan uno. Tapi no problem, pertemuan perdana bersama guru baru yang akhir-akhir ini diperbincangkan warga sekolah terutama kelas 11 jurusan ips. 

Indra pembau nya menangkap aroma mint bercampur bunga. Mata elang, hidung mancung, bibir tipis— guru muda itu tampan. Tinggi, wangi dan berwibawa. 

Sepertinya ayana jatuh cinta pada pandangan pertama. Perempuan itu tersenyum semringah. Pandangan nya tak lepas dari guru muda tersebut. Cowok wattpad idaman ayana seolah ada didepan mata. Perempuan itu menoleh ke belakang. Posisi duduk Ayana sedikit miring, jadi ia tidak perlu benar-benar membalikkan badan.

“Tau, tau. Ganteng banget, anjir. Makin semangat sekolah kalo giniResya memang si paling cowo ganteng. Kendati matanya mines, tapi kalo ada cowo ganteng, walaupun dari kejauhan, dia pasti tau. Ajaib bukan?

“Sebelum mulai ke materi, perkenalkan saya Alzam lazuardi, pengajar ekonomi baru di SMA Aegis”

Alzam berdiri di tengah enam baris meja para murid. Pandangan nya menyapu pada siswa dan siswi yang ada di kelas, tak terkecuali Ayana. Hal yang membuat perempuan itu langsung mesem-mesem sendiri sebab peradu pandang dengan Alzam.

Ini sih, fiks. Pak alzam bakal jadi guru favorit ayana mulai sekarang. Pak alzam tuh kaya tokoh yang Ayana suka di wattpad. Guru muda ganteng, begitu.

“Di semester dua, kita akan mempelajari lima bab, dari bab lima sampai bab 9” Alzam membuka spidol, lalu menulis di white board. “Diantaranya bab 5, tentang kebijakan moneter, bab 6 tentang apbn dan apbd, bab 7 tentang perpajakan, bab 8 perdagangan internasional, terakhir bab 9 tentang kerjasama ekonomi internasional. Pada pertemuan kali ini, kita akan mempelajari bab 5 yaitu tentang kebijakan moneter”

Ia berbalik, kembali menatap murid-murid. “Sebelumnya, ada rules ketika pelajaran saya berlangsung”

“Yang pertama tentu memperhatikan, kedua, jangan gunakan ponsel saat pembelajaran berlangsung kecuali ada kepentingan tertentu, dan yang terakhir, masuk kelas. Saya ngga menuntut nilai kalian harus bagus di pelajaran saya, saya hanya meminta kehadiran kalian di setiap pertemuan. Meskipun kalian emang ngga bisa, tapi kalo kalian hadir, kalian udah dapet kkm dari saya. Paham?”

“Paham, pak” jawab murid-murid serentak. 

“Pak alzam kayanya galak ga sih?” bisik Ayana pada resya. “Nada bicaranya tegas gitu. Tapi mukanya kiyowo, ganteng banget lagi. Mau ga ya, pa alzam jadi suami gue yang keempat setelah jaehyun, bright dan ian?”

“Halu mulu, lo mah”

“Aminin aja. Amin, gitu.”

Resya mengangguk, pasrah. Mau bagaimana terserah Ayana saja. “Ngga ada yang ga mungkin meskipun itu mustahil. Gue ngeri lo gila aja sih—udah liat kedepan, nanti pak alzam liat kita ngobrol” 

Pembelajaran berlangsung, anehnya kelas yang biasanya ramai mendadak hening. Seisi ruangan seolah fokus mendengarkan penjelasan. Beda sekali saat diajar oleh guru terdahulu.

PAK GURU, SARANGHAEEE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang