BMH ⦂ 37

7.6K 424 53
                                    

KAU BIDADARI YANG PERLU AKU JAGA

KAU BIDADARI YANG PERLU AKU JAGA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

BIP

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

BIP...BIP...BIP...

Bunyi degupan jantungan kedengaran sedikit stabil , Zhareef merenung wajah pucat Helina . Tangannya memegang erat tangan isterinya itu.

Sejuk . Itu yang dirasakan tangan isterinya itu.

Zhareef menggenggam erat tangannya itu menahan rasa gementar , dia sekarang sedang berdiri di hadapan bilik kecemasan bersama dengan ahli keluarganya dan Mikael.

"Reef takut bonda .." Adu Zhareef sambil mengetap bibirnya itu menahan diri yang sedang gementar.

Puan Hamisyah mengukir senyuman nipis sebelum tangannya mengusap lembut bahu anak bongsunya itu.

"Bonda tahu anak bonda kuat." Ujar Puan Hamisyah , Zhareef memandang wajah bondanya itu.

Encik Zaihad memegang bahu Zhareef membuatkan Zhareef menoleh memandang papanya itu yang mengukir senyuman nipis ke arahnya.

"Papa tahu kamu sedih , Reef. Tapi , papa tahu anak papa kuat . Semua ni berlaku ada hikmahnya nak .. Papa dengan yang lain akan selalu ada dengan kamu dan Helina ." ujar Encik Zaihad .

"Betul apa yang papa kau katakan Reef . Ramai orang akan ada dengan korang berdua . Aku yakin kau dan Helina kuat" ujar Mikael pula .

"Terima kasih .." ucap Zhareef sambil mengukir senyuman tapi kelihatan tawar sahaja .

Tiba - tiba , jururawat keluar sambil mendukung sesuatu . Zhareef memandang jururawat itu dengan bibirnya diketap.

Jururawat itu sedang mendukung anaknya yang berbalut dengan tuala kecil .

Itu adalah anaknya...

"Encik Zhareef? Ini anak encik .." kata jururawat sambil menghulurkan bayi pramatang yang tidak bernyawa itu .

Zhareef mendukung perlahan - lahan anaknya itu , air matanya yang jernih mulai bertakung ditubit matanya itu.

Bibirnya mencium penuh kasih sayang dahi anaknya yang sudah cukup sifat . Sungguh mudah air matanya mengalir tika ini

C | Bidadari Milik HaiyanWhere stories live. Discover now