Chapter 13

812 81 0
                                    

Malam semuanya, semoga suka ya dan makasih sudah mau nungguin TCB update. Jangan lupa like dan commetnya.

Maaf jika ada typo yang bertebaran

Happy Reading

***

"Gua minta maaf soal kemarin." Sebuah suara berhasil mengalihkan perhatian gadis itu yang sedari tadi asik menikmati gelombang ombak yang membasahi kakinya.

Gadis itu tersenyum tipis. "Gua juga minta maaf, lagi ga mood aja makanya marah sama lu."

"Makanya baikan sama Bang Rangga biar kagak badmood lu," ucap laki-laki itu.

"Gua ga cerita sama lu dah Frans, gimana lu tau?" tanya Queen menatap Frans dengan bingung.

Pertanyaan yang terlontar membuat Frans terkekeh. "Kelihatan dari lu yang ngehindarin dia dari kemaren," jawabnya.

Queen menghembuskan napas kasar. "Ga bisa sebenernya, tapi omongan dia bikin gua sakit hati."

"Lebih sakit ngejauhin dia atau omongan dia?" tanya Frans.

Laki-laki itu menatap Queen dengan teduh, menunggu jawaban apa yang akan diberikan gadis itu. Namun melihat diamnya Queen membuat Frans paham dengan jawabannya.

"Gua ga tau apa yang dibilang Rangga sampe buat lu sakit hati, tapi kalau ngejauhin dia buat sakitnya double mending lu baikan aja."

"Salah ga si gua ngejauhin dia cuma karena sakit hati sama omongan dia?" Bukan semata pertanyaan yang dia lontarkan, dia benar-benar bertanya apakah caranya berlebihan atau sebuah kewajaran.

"Ga ada yang salah, ngehindarian dia kayak gini bikin lu lega atau malah tambah sakit hati?" tanya Frans.

"Sakit hati."

"Kalau gitu baikan sama dia, gua tau lu ga bakal bisa ngelupain omongan dia tapi setidaknya lu bisa maafin." Frans merangkul Queen membiarkan gadis itu menyender di bahunya seraya memikirkan langkah apa yang harus dia lakukan.

"Rangga nungguin lu di kamar." Kedatangan seorang laki-laki membuat keduanya menjauhkan posisi mereka.

Frans berdecih melihat kedatangan Verrel yang berhasil menggangunya berdua bersama Queen. "Lu ngapain dating dah?" tanya Frans dengan kesal.

"Ga setuju lu?" Verrel bertanya balik.

"Jelas gua ga setuju, ganggu gua mau pdkt aja." Sebuah jawaban yang berhasil membuat Verrel menatap Frans dengan tajam.

"Ngapain, Rel?" tanya Queen.

Tatapan yang tadi menatap Frans dengan tajam kini berubah menjadi lembut menatap gadis yang berada di depannya, tidak lupa dengan sebuah senyum yang membuat wajahnya terlihat tampan.

"Rangga sendirian di kamar, lu mending baikan aja sama dia."

"Gua ragu,"ujar Queen dengan mata yang berkaca-kaca.

"Mau gua temenin?" tanya Verrel menawarkan diri agar gadis itu berani untuk menemui Rangga.

Queen menggelengkan kepalanya. "Ga mau."

Tangan Verrel bergerak mengacak rambut Queen dengan gemas, semua ekspresi yang ditunjukkan akan selalu terlihat sangat menggemaskan di matanya.

Bahkan keduanya mengabaikan Frans yang sejak tadi hanya bisa menhembuskan nafas kasar, semua moment itu seketika menghilang hanya karena kedatangan Verrel.

"Temuin sana, dia nungguin lu," suruh Rangga yang dibalas Queen dengan anggukan kepala.

"Gua temuin abang dulu ya," pamit Queen pada Frans dan Verrel.

The Cold Brothers [ON GOING]Where stories live. Discover now