3. Kantin

37 7 0
                                    

"Apa aku salah karena telah mengharapkan seseorang yang juga memberiku harapan?"

•••

Keysha dan Acha berjalan melewati koridor-koridor yang nampak ramai karena sudah memasuki jam istirahat.

Kedua gadis cantik tersebut mengobrol sepanjang perjalanan membicarakan hal-hal yang absurd. Dimulai dari film drama Korea yang baru rilis, ketua osis dengan segudang prestasinya, dan bahkan membicarakan masalah musuh bebuyutan Acha yaitu Riko.

Kedua sahabat yang memang sudah berteman sejak tiga tahun yang lalu tersebut kini memberhentikan langkahnya dipintu kantin untuk mencari bangku yang kosong.

Sudah cukup obrolan mereka, kini saatnya perut mereka diisi asupan agar tenaganya kembali pulih.

"Lo duduk duluan Key. Ntar gue yang pesenin makanan. Disitu ada bangku kosong, gercep lo jalannya, jangan lelet. Nanti yang ada malah diambil orang tempatnya," ucap Acha panjang lebar dengan menunjuk bangku kosong yang berada dipojok kantin dengan dagunya.

Keysha menganggukkan kepalanya dua kali saat mendengar ucapan Acha. Tanpa menunggu apa yang akan diucapkan Acha lagi, Keysha berlari kecil ke arah pojok kantin menuju bangku kosong yang tadi sempat ditunjuk Acha.

Sembari menunggu Acha dan pesanan makanannya, Keysha beralih mengambil handphone miliknya disaku almamater dan mulai membuka aplikasi chat berwarna hijau untuk mengecek apakah ada informasi penting.

Namun nihil, semuanya hanya diisi oleh nomor yang tak dikenal. Nomor-nomor yang mengirimi Keysha pesan berisi minta save back atau bahkan ingin kenalan.

Keysha bahkan tidak tau dari mana mereka mendapatkan nomornya. Tidak berniat membalas pesan-pesan tidak penting tersebut, Keysha lebih memilih meng-arsipkan semua pesannya lalu meletakkan handphone ber-case bebek tersebut ke atas meja.

Hampir sepuluh menit menunggu Acha dan pesanannya, kini akhirnya gadis tersebut datang dengan nampan yang berisikan dua piring nasi goreng dan dua gelas es teh manis.

Dengan hati-hati, Acha meletakkan pesanan miliknya dan milik sang sahabat ke atas meja agar segera dinikmati.

Perutnya sudah sedari tadi berdemo minta diisi, ditambah lagi ia berteriak dengan ibu kantin untuk segera membuatkan pesanannya hingga ia merasa tenaganya sudah terkuras habis karena berteriak.

Jika saja perutnya tidak lapar, sudah dipastikan ia tidak akan ke kantin dan mengantri sepanjang rel kereta api. Tapi, kali ini berbeda. Perutnya sangat butuh asupan, apalagi dia tidak sarapan pagi tadi karena takut terlambat, namun sia-sia saja. Dia masih tetap terlambat.

"Pelan-pelan Cha makannya. Nanti malah tersedak. Kamu makan udah kayak orang yang gak makan selama seminggu," ucap Keysha membuka suara saat melihat Acha yang terburu-buru memakan nasi gorengnya. Sungguh seperti orang yang sangat kelaparan. Apakah sahabatnya ini tidak pernah makan nasi goreng? Atau dia memang tidak makan selama seminggu? Karena setau Keysha, Acha sangat menjaga image nya selama ini agar tidak terlihat buruk dimata murid SMA Purnama.

Acha menghentikan kegiatannya, dia lalu meneguk es teh nya tiga kali dan kembali memakan nasi gorengnya dengan pelan dan anggun. "Gue tadi pagi gak sarapan. Jadi gini deh hehe," ucap gadis tersebut dengan menyengir memperlihatkan gigi putihnya pada sang sahabat.

Confidenziale [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang