13

3.1K 252 10
                                    





































1 Minggu terlewatkan, 7 hari yang sangat melelahkan. Dari mengurus persidangan, sekolah, belum lagi urusan berkas-berkas keluarga Jung, Nakamoto dan Moon. Membuat kepala Haechan membesar lalu meledak.

Kini Haechan sedang menyusun baju-baju nya dikoper, dibawah keluarga nya dan 3 keluarga itu sudah berkumpul, semuanya sudah membaik. Bahkan Teman-teman nya ada dimasion ini.

Hendery dan Xiaojun dekat-dekat tapi malu, Hendery berkata kepadanya bahwa ia benar-benar jatuh cinta pandangan pertama. Haechan hanya terkekeh dibuatnya.

Tapi sekarang Haechan sedang memasukkan baju-baju yang sudah terlipat rapi kedalam koper miliknya. Rencananya besok ia akan pulang ke Chicago, hanya kopernya. Paham? Haechan benar-benar tak pergi ke Chicago, ia tidak bisa meninggalkan korea untuk sementara waktu. Masih ada urusan yang ia kerjakan, tentu hanya diketahui oleh nya dan Keluarganya.

Memikirkan hal itu membuat pusing, lebih baik kita fokus kepada ketukan pintu yang sedari tadi berbunyi

“masuk!” ucap Haechan dari dalam

Suara pintu terbuka, tapi Haechan sama sekali tak berminat untuk menoleh. Tiba-tiba tangan kekar melingkar di perutnya, ah Mark ternyata.

“kenapa Mark?” tanya Haechan yang masih menyusun baju-baju miliknya.

Mark tak menjawab melainkan menaruh dagu dibahu milik Haechan, sesekali mencium bahu itu.

Haechan terkekeh geli, ia hanya bisa mengelus kepala Mark dari samping.

Hingga tahap terakhir, Haechan menutup koper nya lalu berbalik menghadap Mark. “kenapa?” tanya Haechan saat pandangan mereka bertemu

“besok, besok kamu pergi.” ucap Mark lemah

“terus kenapa??” tanya Haechan santai

“nanti gimana ketemu nya Haechan?”

“video call kan bisa Mark.” jawab Haechan gemas sambil mencubit kedua pipi tirus itu

“ga bisa kiss.” ujar Mark sambil memeluk Haechan

“dasar.”

Seolah ucapan Haechan adalah akhir pembicaraan mereka, mereka hanya bertatapan memandang keindahan di masing-masing paras itu.

Haechan dengan mata bulat, dan bibir hati itu, dan Mark mata tajam juga bibir tipis itu.

“aku janji ga bakal lama.” lirih Haechan meyakini Mark tiba-tiba.

Mark hanya menghela nafas nya, sungguh berat ia melepaskan Haechan. Tak lama pun ia mengangguk dan tersenyum

Haechan membalas senyuman itu lalu mengecup singkat bibir Mark. Pikiran Haechan tak tenang, ia tak meninggalkan Mark tapi ia hanya ber seolah-olah saja.

Ia yakin betul bahwa permasalahan ini belum tentu selesai.

dan Satu hal yang membuat Haechan tak tenang, ia takut Mark berpaling ke wanita atau lelaki manis lain saat ia tak ada. Walau mereka benar-benar tak berhubungan tapi hati tetap saling menyukai.

Mark menyukai Haechan, begitupun sebaliknya. Tanpa Haechan ketahui pun Mark juga khawatir jika Haechan menemukan seseorang yang lebih baik darinya, atau lebih tampan? sungguh Mark tak siap.

Keduanya terdiam saling pandang, tatapan mereka hanya terdapat tatapan cinta.  Tak peduli gengsi atau malu atau bahkan merah merona diwajah.

Yang terpenting adalah berpuas-puas sebelum semua nya berpergian.

.

.

.

.





























Sekarang mereka berada dibandara, hanya keluarga Jung, Nakamoto dan Moon. Tak ada Renjun dan Jungwoo, entah kemana mereka. Yangyang pergi mengurus kegiatannya.

Sementara ini, semuanya membiarkan Haechan dan Mark berpelukan. Juga Xiaojun dan Hendery. Kedua adik kakak ini menjalani hubungan tanpa status ternyata!

Setelah beberapa menit puas berpelukan Hendery dan Xiaojun akhirnya melepaskan pelukan itu. Pertemuan mereka singkat, walau Xiaojun belum terlalu bisa menerima nya, tapi Hendery pastikan kalau ia berhasil membuat Xiaojun menerima nya.

Mereka menoleh menatap Mark dan Haechan yang masih setia berpelukan.

“mau sampai kapan lo pada pelukan?” tanya Hendery

Mark berdecak pelan dan memandang Kakak ipar nya itu tajam, ah ya Calon. Lalu pandangan berubah menjadi lembut saat ia beralih menatap Haechan

Ia elus surai itu dan menggesekan kedua hidung mereka. “jaga diri ya...”

Haechan mengangguk “kamu juga, jangan bandel.”

Walaupun Haechan benar-benar tak pergi dari korea, tetap saja ia harus berjauhan dengan Mark kan? tugasnya belum selesai 100%.

Ingin ngeluh ya ga bisa, mau ngeluh kesiapa coba.

Haechan cuma bisa tersenyum tabah untuk kegiatan nya yang akan ia lakukan kedepannya nanti.

Saat sudah meninggal Mark dengan orang-orang yang berada disana. Haechan memberhentikan langkahnya

“ga mau stop di dekat resepsionis aja Chan?” tanya Hendery

“ngga ah, tuh liat. Mereka udah pergi” tunjuk Haechan dengan dagu nya, Hendery hanya mengangguk-angguk sambil mengelus kepala sang adik, lalu ia pukul pelan

“HYONG??!!!” pekik Haechan membuat orang tuanya tertawa.

“semangat ngejalanin hari-hari suram baby bear!” ujar Hendery meledek sambil berlari mengikuti orang tuanya untuk masuk kepesawat.

Haechan ingin mengejar tapi pandangan orang-orang sekarang sudah beralih kepada nya, sontak ia membungkuk dan berlari pergi dari sana.

Hah, memang kakak adik yang aneh mereka berdua ini. Tapi kedua nasib nya sama.

Sama sama korban hts.


















tbccc

ACTUALLY OR TRUTH - MARKHYUCK [END] ✔️Where stories live. Discover now