#8

12.1K 1.3K 34
                                    

Huang Renjun & Lee Haechan

Hate the sin, love the sinner

⚠️ Full of Harsh word & Non Baku ⚠️
!!🔞!!

STEP BROTHER
.
.
.
.
.
.
.
.


Malam ini Renjun sudah berada di kamar dan di sibuk mencari dimana letak kunci kamarnya. Ia sudah mencari di lemari, di meja belajar, di laci dan sekarang ia sedang menyingkap selimut di kasurnya, barangkali ia lupa meletakkan kuncinya disana.

Tetapi bahkan tidak juga ketemu, ia pun sampai rela mencari kunci kamar ke kolong kasurnya, menyapu seluruh ruang kamarnya dan mencari di toilet. Hasilnya tetap nihil, kunci kamar nya belum juga ia temukan.

Ia berpikir, apa ia membawa kunci itu ke sekolah dan tertinggal disana? Atau saat ia bermain panahan bersama Haechan sore tadi?

Renjun mengusak kasar rambutnya sambil menghentak-hentakkan kaki kesal

"Arghhh di mana sih kunci kamar gua??" Tanya Renjun frustasi

Ia masih takut jika Haechan tiba-tiba masuk ke kamarnya lagi, meski hari ini Haechan cukup baik tapi ia tidak akan percaya. Bisa saja itu akal bulus Haechan agar dirinya lebih patuh terhadap nya.

"Apa gua kabur aja ya?? Tapi kabur kemana??? Biasanya ke rumah Jaemin tapi Jaemin masih marah" Renjun semakin murung

Renjun mengambil ponsel di saku celananya dan mencoba menghubungi seseorang.

"Yangyang" panggil Renjun

"Ngapain lo nelpon gua?" Tanya Yangyang di seberang

"Yang, lo juga marah sama gua?" Tanya Renjun sedih

"Lo pikir aja lah sendiri"

"Gua ga ada hubungan apa-apa sama Haechan, lo harus percaya gua Yang"

"Enak Ren kemakan omongan sendiri?"

"Yang, ada hal yang ga bisa gua ceritain"

"Sebenernya gua ga masalah sih lo jadian sama Haechan kalau dulu lo ga sok benci sama dia. Gua jadi sebel sama lo yang keliatan jilat ludah sendiri Ren, lo sendiri yang bilang Haechan brengsek tapi lo sekarang kaya lintah kawin sama dia, nempeeel mulu"

"Yangyang dia emang brengsek! Makanya bantuin gua please"

"Sorry Ren, untuk saat ini gua belom bisa. Cari bantuan sama yang lain aja"

"Yang-"

Sambungan telepon nya terputus begitu saja.

Renjun kembali berusaha, ia mencoba menelpon Shotaro tetapi ternyata ponsel Shotaro sedang tidak aktif.

Telepon Jaemin? Hahaha jangan berharap. Melihat wajah Renjun saja Jaemin enggan, apalagi mengangkat telepon Renjun.

"Bundaaaa! Hikss cepet pulang" Renjun semakin menghentakkan kakinya kesal.

Renjun kesal karena Bunda selalu pamer kemesraan dengan Daddy nya setiap hari di pesan maupun video call. Tetapi anaknya disini tersiksa karena ketakutan, Renjun takut. Apalagi saat sore tadi dirinya berdesir saat Haechan berada di belakangnya untuk mengajari Renjun memanah.

STEP BROTHER [HYUCKREN]Where stories live. Discover now