Satu {KKN 1922}

790 31 18
                                    

"Katanya kalo kamu masih bisa suka sama orang lain selain dia, tandanya kamu belum cinta."

_KKN 1922_

•••

Cuaca siang ini cukup terik. Sinar matahari tanpa malu-malu muncul ke permukaan buana sehingga membuat para penghuninya enggan menyapa. Meskipun sang bayu juga berhembus kencang, tetapi kadar kepanasan cahaya sang surya tetap sama. Bahkan sampai membuat orang-orang di dalam bangunan yang didominasi cat berwarna putih di pinggir jalan dalam gang sana merasa kegerahan.

"Buruan kumpul! Pak Udin udah dateng!" seru salah satu kaum adam kepada yang lain.

Kini di parkiran cukup luas milik Kos Putih itu tampak beberapa insan sudah berkumpul. Kos campuran untuk perempuan dan lelaki tersebut telah kedatangan anak baru. Berdasarkan ketentuan, mereka harus memperkenalkan diri sehingga semua penghuni yang sedang tidak memiliki keperluan diharapkan hadir guna turut serta dalam kegiatan singkat ini.

"Nah, seperti yang kalian tau ... di kos kita ini telah kedatangan penghuni baru. Bapak harap kalian bisa akur dan hidup rukun selama tinggal di sini. Maka dari itu, siang ini Bapak minta kalian berkumpul di sini untuk melihat dua perempuan di samping Bapak yang akan memperkenalkan diri," ucap Pak Nurudin selaku sang pemilik kos.

Para pendengar pun menyahut serempak, "Iya, Pak!"

Sedangkan dua perempuan dengan tinggi berbeda di sebelah kanan Pak Nurudin dengan malu-malu menelisik satu per satu teman kos mereka.

Sorot si perempuan berambut coklat panjang bergelombang jatuh pada sosok lelaki berkulit sawo matang. Dari sekian lelaki yang ada, entah mengapa perempuan berkulit kuning langsat dengan pipi sedikit chubby tersebut tertarik padanya. Terlebih dia langsung seakan dibuat jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap lelaki pemilik bola mata bak boba itu.

"Em, salam kenal semua. Gue Lorenza Aiza, panggil aja Iza," ucapnya sedikit lantang dengan netra mengarah ke depan. Namun, dia refleks memalingkan wajah saat lelaki yang sempat dikagumi ketampanannya mendadak menatap balik.

Buset, dah. Nggak rugi gue pindah ke sini, ketemu cogan anime! Tak sadar dia tersenyum sendiri, membuat perempuan di sisi kirinya memasang raut heran.

"Aku Ivy Ceza Syaquila, panggil aja Ivy. Salam kenal semua," ujarnya bergantian.

Dia adalah teman akrab Iza yang memang berpindah kos secara bersamaan. Bahkan kini kamar mereka bersebelahan di Kos Putih ini. Jika orang asing melihat wajah perempuan berkacamata dengan rambut sebahu model wolf cut bergelombang di ujung itu, pasti mereka akan menebak jika dia masih berusia remaja. Padahal faktanya sang empu sudah berkepala dua---sama seperti Iza.

"Za, nggak rugi kita pindah ke sini. Banyak cogan," bisiknya kemudian kepada Iza. "Salah satunya, cowok baju item gambar tengkorak di pinggir sana."

Spontan Iza mencuri pandang ke arah lelaki yang Ivy maksud. Ternyata lelaki itu bersisian dengan lelaki idamannya. Memang keajaiban!

Hingga di sela-sela sang bapak kos menerangkan pasal peraturan, Iza dan Ivy diam-diam membicarakan lelaki incaran masing-masing dan sesekali melirik mereka berdua.

"Ternyata kamar mereka ada di depan kita!" cetus Iza kelewat girang.

Ketika pertemuan tadi usia, Iza melihat dua lelaki objek pembicarannya bersama Ivy masuk ke dalam kamar nomor 19 dan 21. Di mana kamarnya sendiri di nomor 22 sementara Ivy nomor 23.

KKN 1922 [Selesai!]Where stories live. Discover now