✙ SILENT MIDNIGHT ✙ : EPISODE 10

126 17 1
                                    

"Bangun!" Sebuah guling sukses meimpuk seluruh wajah Soviet.

"Ck, apa yang kau lakukan China?! Pagi-pagi begini kau sudah ribut!" celetuk Soviet.

China mendelik kasar, "Pagi apanya- ini sudah jam tujuh!"

"Jam tujuh apa?" tanya Soviet membenarkan posisi tidurnya.

"Tujuh pagi."

"Nah kan, masih pagi. Kita free hari ini, tidak usah terlalu serius menjalani hidup, ada kalanya kita membutuhkan istirahat." Soviet kembali memeluk guling yang sempat China lemparkan, dia kembali tidur.

"Astaga, terserah padamu- aku hanya ingin memberi saja, bahwa Reich sudah tidak ada di kota ini lagi."

"Ha?"

"Apa maksudmu?" tanya Soviet menoleh kepalanya sedikit.

"Dia pergi ke medan perang." Jelas China final.

Soviet membelakkan matanya, dia langsung bangkit dari posisi tidurnya- meninggalkan zona nyaman demi mendangar lebih lanjut topik yang sedang di bahas oleh sang teman.

"Katakan lebih jelas, jangan bertele-tele!"

"Kau sendiri yang bertele-tele, hari ini beberapa pasukan Divisi darat ditugaskan keluar untuk pergi menyusul ke perbatasan. Kau tahu, kemarin Divisi udara sudah pergi lebih dulu- dan ini saatnya Divisi darat ikut menyusul mereka."

"Diantara beberapa pasukan Divisi darat, Reich adalah salah satunya," jelas China menjelaskan secara singkat agar waktu tidak terbuang sia-sia.

"Kenapa dia harus ikut?!"

"Aku tidak tahu, yang pasti kemarin Reich menceritakan semua yang dia pendam selama ini ...." China menundukkan kepalanya, suasana berubah menjadi canggung ketika kemarin Reich jujur atas semua yang dia alami kepada teman-temannya.

"Apa, apa yang dia katakan?!" tanya Soviet tidak sabaran.

"Aku tidak punya waktu untuk menceritakannya, sekarang aku akan pergi menghadap EU untuk menanyakan semuanya!" balas China.

"Ck, aku ikut!"

Mereka berdua segera bergegas pergi, meninggalkan Aluna yang masih berada di kamar mandi. Dia tahu apa yang sedang terjadi, untuk itu Aluna paham.

Sudah hampir satu tahun, dia tidak bertemu dengan kedua orangtuanya, terkadang Reich ketika sedang tidak sibuk dia pergi ke camp pengungsian menemani Aluna untuk mencari sosok orangtuanya yang hilang- walaupun hasilnya nihil.

Aluna sudah mengikhlaskan semuanya.

Soviet dan China sampai di tempat EU berada. Berbeda dengan para rakyat lainnya, para petinggi hidup di camp yang mewah dan bersih, mereka mengambil gedung Istana Organisasi yang tempatnya tidak terlalu jauh dengan camp setiap Divisi.

"Minggir, kami ingin bertemu dengan petinggi!" desar Soviet tidak sabaran.

Pintu besar itu dijaga oleh dua orang dengan seragam bersih, pin dan lencana tertata rapih disetiap sudutnya.

"Maaf nak, ini bukanlah tempat umum yang bisa kau akses semaumu," ucap pria jangkung dengan wajah tegas tapi lembut itu menjelaskan.

"Aku tidak peduli, yang aku inginkan adalah berbicara dengan Organisasi EU!  Tidak ada urusan denganmu, minggir." Soviet bersikeras.

"Cukup sampai disini atau kau akan mendapatkan sanksi berat, anak muda."

Seseorang membuka pintu besar itu, mereka langsung menoleh melihat orang yang sejak tadi ingin Soviet temui, datang secara langsung.

✙ SILENT MIDNIGHT ✙ [revisi]Where stories live. Discover now