Part 19

644 35 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

Jangan lupa vote nya, manis!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Mata Ella membulat sempurna, " Sialan, dasar mesum," Ella langsung mendorong dada Max, dan langsung melenggang pergi meninggalkan Max yang terkekeh.

"Ella, kau mau ke mana? Kau belum menjawab pertanyaan ku!" Panggil Max, yang hanya di abaikan oleh, Ella. Ella tetap melangkah pergi meninggalkan Max yang sangat menyebalkan.

Hanya ada satu kata yang terlintas di pikiran Ella, mesum! Max benar-benar mesum. Apa laki-laki itu sedang merencanakan untuk melakukan hal yang tidak-tidak pada, Ella? di tempat yang hanya ada mereka berdua ini.

Tunggu! Hanya ada mereka berdua? Ella mengerutkan keningnya, ia baru menyadari, kenapa di pantai ini hanya ada mereka berdua, bukankah ini hari weekend, seharusnya banyak yang berkunjung ke sini.

Ella tidak ingin ambil pusing, ia terus melangkahkan kakinya menuju kursi yang berada di dekat kursi kemudi.

Ella duduk di dekat kursi kemudi sembari menyandarkan punggungnya dan tidak lupa ia juga melepas jaket Max yang sedari tadi masih melekat di pinggangnya.

"Stop!" pekik Ella saat menyadari Max yang ingin mendekat padanya, beberapa langkah lagi Max akan sampai di dekatnya. Max yang mendengar perintah Ella langsung menghentikan langkahnya sembari mengangkat sebelah alisnya, tidak mengerti kenapa Ella menyuruh nya berhenti.

"Tuan, jangan duduk di dekat ku ,kau duduk di sana saja," ucap Ella dengan menunjuk ke arah sofa yang terletak agak jauh darinya.

Max menyeringai, "ini yacht ku, jadi terserah ku mau duduk di mana, Aku bahkan bisa duduk di atas pangkuan mu."

"Jangan berani macam-macam, aku bisa saja menuntut mu."desis Ella penuh peringatan.

Max maju selangkah, dengan seringaian jahil yang masih tercetak di wajahnya.
"Menuntut ku? Kau mau menuntut ku atas dasar apa, Ella?

"Perlakuan mu itu sama saja dengan pelecehan,"cicit Ella.

"Perlakuan? aku tidak melakukan apa-apa , itu hanya sedikit ucapan untuk menggoda mu! Apa aku harus benar-benar melakukannya, agar tuntutan mu itu tidak sia-sia,"Max berucap sembari mendekat ke arah Ella.

"Jangan mendekat, aku bersumpah akan menghajar mu habis-habisan jika kau mendekat," Ella mengangkat tangannya yang sudah terkepal ke arah, Max.

Max hanya terkekeh geli dan tetap melangkah mendekat.

"Theo, apa kau tuli?!" Pekik Ella.

"Good girl! aku menyukai panggilan mu," Max tersenyum tipis. Dan jangan lupakan, sekarang Max sudah duduk di samping Ella. Mereka hanya terhalang jaket Max yang di letakkan Ella Di samping tubuhnya.

"Ella, jangan pernah memanggilku tuan saat bukan di jam kerja seperti ini, panggil saja aku seperti kau memanggil nama teman mu, kau harus ingat itu." Max berucap sembari tersenyum.

Ella menatap Max jengkel, sedangkan Max hanya menyunggingkan senyum. Senyum yang sangat amat menyebalkan di mata Ella. Ella berani bersumpah jika saja Max tidak berjasa padanya, Ella mungkin sudah menendang sesuatu yang berharga milik Max sedari tadi.

"Kenapa kau tidak mencari wanita saja untuk kau kencani, kenapa harus repot-repot mengajak ku ke sini."

"Wanita? mereka membosankan,"jawab Max singkat.

Ella memutar bola matanya malas, "aku juga wanita, lantas apa bedanya aku dengan mereka."

Max menghela nafas panjang, kemudian matanya menatap Lekat wajah Ella. menelusuri setiap inci wajah Ella. Kemudian pandangannya terhenti di rambut Ella yang berantakan akibat terpaan angin.

The Happiness From YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang