part 8

1K 61 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

Jangan lupa vote and coment guys!!

___________________________________________

Ella merebahkan tubuhnya di  tempat tidur nya, ia sangat  kelelahan , setelah seharian di ajak Oliv bersenang-senang, sepertinya Olivia sangat berusaha menghibur Ella hari ini.

Kemudian Ella teringat, bahwa malam ini adalah  pengumuman karyawan yang akan di terima bekerja di perusahaan tersebut.

"Ya tuhan, semoga saja bukan aku yang di terima, aku tidak sehebat itu untuk di terima dari banyaknya orang yg melamar bekerja," keluh Ella.

Itu hanya sketsa cincin impian yang di inginkan Ella, tapi madam nya  malah mendaftar sketsa itu.

Kemudian ponsel Ella berdering.

Ella beranjak dari tidurnya, dan meraih ponselnya yang ada di nakas .

Tertera nama madam Erina yang menelpon nya, perasaan ella mulai tidak enak, tidak biasanya madam nya menelpon malam-malam.

Kemudian Ella mengangkat telepon nya dengan sungkan.

"Ella bisakah kau turun sekarang,aku menunggumu di bawah ," ucap madam di sebrang telepon.

Ella melotot, kemudian ia beranjak ke arah jendela kamarnya, dan benar saja ia bisa melihat samar-samar keberadan madam Erina di bawah sana.

"Madam ini sudah malam,aku baru saja Sampai di apartemen ku, aku kelelahan dan butuh istirahat, sebaiknya kita bertemu besok saja madam," Ella berucap malas.

"Ini penting Ella, kau turun sekarang atau aku yang naik ke atas," Erina berucap dengan nada mengancam.

Ella  hanya menghembuskan nafas pasrah, dan kemudian bersiap-siap untuk turun .

Sesampainya Ella di bawah, ia bisa melihat Erina yang telah menunggunya, Ella langsung menghampiri Erina.

"Madam ada apa malam-malam begini," tanya Ella.

"Ayo kita ke mall Ella," jawab Erina.

"Kenapa tiba-tiba madam ngajak ke mall, ini sudah malam sebaiknya kita ke mall nya besok aja ya madam, lagipula aku dan Oliv siang tadi sudah berbelanja," ucap Ella.

"Ella, besok kau harus berpenampilan sebaik mungkin, karena besok kau akan bertemu dengan bos baru mu."

"Boss? maksudnya apa madam," tanya Ella.

"CK ,kau ini Memang bodoh atau berpura-pura bodoh ," Erina berucap .

Kemudian ia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan artikel yang di unggah.

Ella membacanya dan kemudian membelalakkan matanya.

"Madam , apa-apaan ini,kenapa aku yang di  terima dari banyak nya yang mendaftar. Tidak madam, aku tidak mau bekerja di situ ," Ella merengek sembari bergelayut di lengan Erina.

"Oh astaga Ella, kau memang pantas di terima, sketsa mu itu sangat indah,kau tahu," ucap Erina.

Ella menggeleng , sembari mencebik kan bibirnya, seperti anak kecil yang ingin menangis.

The Happiness From YouWhere stories live. Discover now