Part 12

999 52 0
                                    

Happy reading
.
.
.

Jangan lupa vote and coment guys!!!
___________________________________________

"Pakai mantel mu,kau bisa mati karena membeku."

Mendengar suara seseorang di belakang nya ,Ella membalikkan badannya.Ternyata itu suara Max.

max berjalan mendekat kepada Ella , kemudian memasangkan mantel di bahu Ella. "pakai mantel mu, udara seperti ini tidak baik untuk kesehatan ,"Max berucap.

Ella menatap Max sebal. "Jangan bersikap sok peduli sir,"ucap Ella ketus.

"aku tidak bersikap sok peduli,aku memang peduli padamu."

Ella tertawa mengejek mendengar penuturan Max.

"menugaskan ku untuk membuat satu set sketsa perhiasan dalam jangka waktu satu hari,maksud mu itu yang di namakan peduli, bukankah itu terdengar seperti penyiksaan,"pekik ella.

Ella benar-benar kesal , memikirkan nya saja membuat Ella ingin muntah.Ia memang bisa mengerjakan itu ,tapi Ella tidak bisa melakukannya mendadak seperti ini.

"Itu bukan penyiksaan,itu memang bagian dari pekerjaan mu,belajar lah untuk profesional ,"Max berucap Tanpa rasa bersalah.

Ella semakin naik pitam mendengar penuturan Max.

"Bukankah sketesa pendaftaran ku itu sudah bagus, kenapa anda tidak membuat yang itu saja sir,"keluh Ella.

"Aku memang akan membuatnya ,tapi tidak untuk ku jadikan bisnis,itu akan ku hadiahkan pada seseorang."

"kau tahu sir,itu sketsa cincin impian ku,dan juga aku tidak pernah mendaftar untuk bekerja di perusahaan mu,tapi madam Erina lah, yang mendaftarkan ku untuk bekerja dengan orang gila seperti mu. Jadi untuk ketenangan bersama, aku akan resign dari perusahaan anda,"ucap Ella menekankan kata resign.

"Kau tidak bisa seperti itu Ella,kau tidak boleh bersikap semau mu.Apa kau tahu, banyak orang yang mendaftar untuk bekerja dengan ku , tapi aku menerima mu sebagai karyawan ku,dan kau ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.Lagi pula aku yakin kau mampu mengerjakannya. Dewasalah Ella ,kau harus bisa mengahadapi hal sulit yang menghampiri mu,kau harus berani mengambil langkah dalam hidup mu,"Max berucap panjang lebar.

Ella terdiam mendengar penuturan Max,Max benar selama ini Ella selalu bertahan pada satu titik,ia tidak pernah berani mengambil langkah, sampai kapan ia akan seperti ini, seharusnya Ella memberanikan diri menjalani hidup tanpa rasa khawatir.Ella harus melangkah,bukankah ini waktu yang tepat buat Ella untuk mewujudkan impian nya.

"lebih baik kau pikirkan sketsa yang harus kau buat,"ucap Max.

Ella menatap sebal ke arah Max. "Aku sudah memikirkan nya dari tadi Mr.Theo yang terhormat.

"Well, menarik ,aku suka panggilan mu,mengingat sepertinya tidak ada yang memanggil ku Theo."

Ella hanya memutar bola matanya malas.

"Ngomong-ngomong ,apa memang benar kau sudah memikirkan sketsa yang akan kau buat."

"Tentu saja, pikiran ku sangat sudah matang untuk melakukan nya."

"Banarkah?" tanya Max memastikan.

Ella berjalan mendekat ke arah Max ,sembari tersenyum miring.

Max bingung melihat Ella seperti itu.

Ella menginjak kan haig heels nya yang runcing di kaki Max.

Seperdetik kemudian
"aakkhhh"pekik max.

The Happiness From YouWhere stories live. Discover now