Bab 39 Pesan dari Bianka

237 29 0
                                    

Bab 39 Pesan dari Bianka

Setelah obrolan di grup yang membahas acara 4 bulanan Ariana, kini dua teman Ariana dan Ivy memaksa untuk bertemu. Memang mereka sudah cukup lama tidak berkumpul bersama. Akhirnya setelah beberapa hari membuat janji, mereka pun bertemu di restoran Manjalita yang sedang hype di media sosial akhir–akhir ini. 

Ariana datang sendiri dan diantar oleh Pak Agung, sedangkan ketiga temannya datang bersama–sama sehabis pulang dari kampus.

Dalam perjalanannya memasuki restoran Manjalita, sebenarnya Ariana sama sekali tidak berekspektasi tinggi kalau pertemanan mereka berempat masih bisa terjalin walaupun ia sudah cuti kuliah.

Saat sampai, Ariana menjadi orang pertama yang datang. Mencari meja kosong, Ariana pun setelahnya duduk dan mengirim pesan pada teman–temannya yang lain. Ia bertanya soal lokasi mereka saat ini yang ternyata mengalami kemacetan di jalan raya.

Saat Ariana berangkat pun ia juga mengalami kemacetan tapi karena lokasi restorannya cukup dekat dengan rumahnya di pusat kota, ia pun tak terlalu lama menghabiskan waktunya di jalan raya.

Pelayan restoran datang, Ariana pun memesankan makanan dan minuman yang sudah disebutkan oleh ketiga temannya. Tak lupa, ia pun memesan menu untuk dirinya sendiri.

Kehadiran ketiga teman Ariana bersamaan dengan kedatangan pelayanan yang mengantar makanan.

“Tepat waktu banget deh, makanan dan minumannya udah siap,” kata Zahwa lalu duduk di kursi makan.

“Ari sorry ya kalau kita telat,” Ivy tersenyum tipis.

“Tadi macet banget, ternyata ada mobil tua mogok di depan,” Lilian merotasikan matanya. Ia duduk di samping Ariana.

Sambil makan mereka pun membahas soal acara 4 bulanan Ariana. Menanyakan kabar ibu hamil itu lalu membicarakan soal pasangan Ivy yang ternyata teman Damian. Kedua perempuan non jomlo itu bicara dengan antusias sedangkan dua teman jomlonya mendengarkan dengan seksama.

“Kalian tuh apa nggak ada niatan buat comblangin aku sama Lilian buat dapat cowok tajir apa?” tanya Zahwa setengah bercanda.

“Emangnya mau? Bukannya kamu nggak mau pacaran dulu?” tandas Ivy pada wanita berhijab pashmina berwarna kuning pastel itu.

“Tapi aku kan jadi mupeng dengerin kalian ngomongin pasangan masing–masing. Kayaknya seru kan kalau kita–kita punya pasangan yang berteman gitu?”

“Seru dari mana?” ketus Lilian. “Yang kalau misal salah satu dari kita ada masalah pasti temannya bakal kena juga.”

“Ikut mendamaikan, Li.”

“Kalau  justru ikut berantem gimana?” tanya Lilian membuat Zahwa cemberut.

“Udah udah, kok kalian malah berantem.” Ariana menengahi dua temannya itu. “Li, makan dagingnya.” Ariana menyumpit daging lalu meletakkannya ke atas piring Lilian.

“Perasaan daging kamu dari tadi buat aku terus sih,” komentar Lilian.

“Eh kamu nggak suka?” Ariana jadi merasa bersalah.

“Bukannya nggak suka, tapi aneh aja. Lagian aku aneh kenapa malah daging–dagingnya kamu kasih ke aku?”

“Gigi aku sakit kalau makan daging yang terlalu banyak,” kata Ariana. “Kata dokter sih karena kurang kalsium.”

“Banyakin minum susu kalau begitu,” komentar Zahwa.

Ariana mengangguk. “Aku rutin minum susu hamil kok. Dokter juga kasih obat kalsium untuk aku. Cuma emang katanya mungkin aja bawaan ibu hamil.”

ISTRI 5 MILIYAR [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang