Bab 4 Sentuhan Damian [ Bagian 2 ]

1.3K 44 6
                                    

Jangan lupa follow, vote, dan tinggalkan komentar untuk mendukung penulis!
Cerita dibuat orisinil oleh terasora.
⚠️⚠️⚠️ Dilarang plagiat sebagian atau seluruh cerita! ⚠️⚠️⚠️

    Setelah pria itu pergi, Ariana mencoba menenangkan dirinya berkali-kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah pria itu pergi, Ariana mencoba menenangkan dirinya berkali-kali. Ia ketakutan, ia tidak menyangka laki-laki itu benar-benar ingin menyentuhnya.

Perlakuannya yang lembut tetap saja tak bisa membuatnya tidak menegang. Ini kali pertama untuknya bersentuhan dengan seorang pria. Pria dewasa yang tak lain adalah suaminya.

Saat jam makan siang, Ariana mendapati pintu kamarnya diketuk beberapa kali. Ariana yang masih merenung setelah menangisi kondisinya pun mendongak. Ia sejak tadi duduk di sofa, bahkan semalam ia tidur di sana dan bukannya di atas ranjang besar yang empuk dan nyaman itu.

"Nona...." panggil suara di balik pintu kamar yang ditempati Ariana.

Ariana akhirnya memutuskan untuk beranjak dari sofa. Ia mendekati pintu kamar dan membukanya. Di depannya, asisten rumah tangga yang tadi sempat diperkenalkan padanya berdiri.

Kini wajahnya kaget saat menatap wajah sendu Ariana. "Nona baik-baik saja?" tanya wanita paruh baya itu khawatir. Wajah nona mudanya terlihat berantakan. Helai anak rambut menempel di wajahnya yang basah oleh air mata.

"Saya ... baik-baik saja, Bi."

Wanita 40 tahunan itu tersenyum sedih. "Kalau ada apa-apa Nona bisa bicara dengan saya," kata Bu Aina. "Panggil Bu Aina saja. Mas Damian biasa memanggil saya Bu Aina."

Ariana segera mengangguk-anggukkan kepalanya. "Baik, Bu."

"Saya sudah siapkan makan siang. Ayo makan di meja makan!" ajaknya. "Mas Damian tadi ke luar dari rumah, wajahnya menyeramkan sekali. Apa kalian habis bertengkar?" tanya Bu Aina. Dengan nona mudanya sepertinya ia bisa bersikap lebih nyaman.

Bukannya menjawab, Ariana justru memainkan kedua jemari tangannya. Melihat kegugupan itu, Bu Aina pun tersenyum lemah. "Ayo makan siang bersama! Kamu pasti lapar. Kita bisa mengobrol bersama juga."

Ajakan mengobrol dari Bu Aina membuat Ariana entah mengapa merasa senang. Ia pun beranjak meninggalkan kamar. Mereka berjalan bersama menuruni lantai dua menuju ruang makan lagi.

"Saya sudah bekerja di rumah ini cukup lama. Sejak Mas Damian memutuskan untuk tinggal sendirian."

Ariana mendengarkan cerita Bu Aina.

"Mas Damian itu sebenarnya orang yang baik."

Ariana langsung tidak mempercayainya. Dia laki-laki jahat!

"Cuma agak tempramental saja. Kesabarannya juga nggak sampai hitungan 5, dia pasti berubah jadi Hulk. Nona tahu Hulk? Kolor ijo itu...."

Ariana tertawa pelan. Hulk si pahlawan Marvel disebut sebagai Kolor ijo.

ISTRI 5 MILIYAR [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang