🌺🌺🌺

Sebuah pesta malam di hotel bintang lima terlihat begitu mewah. Pesta ini dihadiri oleh para pengusaha dari kalangan atas.

Seokmin yang awalnya tidak mau datang dan tidak tertarik dengan pesta kini merasa bersyukur dan berterimakasih pada maminya yang telah memekasanya ikut. Kenapa?... Karena di pesta ini Seokmin bisa berdekatan dengan Jisoo, gadis yang semenjak pertama kali bertemu membuat dirinya tertarik.

Pesta yang Seokmin dan keluarganya datangi adalah pesta tuan Hong Yunho, Daddynya Jisoo.

Tuan Hong yang mengetahui kalau Seokmin dan Jisoo sudah saling kenal dan satu kelas di sekolah menyuruh mereka berdua untuk saling mengobrol agar lebih dekat. Mereka duduk berdua di kursi balkon hotel. Ingat, hanya berdua. Seperti pasangan yang sedang berkencan bukan?

"Kamu kenapa sih Seok, liatin aku terus? Dandanan aku aneh, ya?" tanya Jisoo membuka obrolan, dia menatap Seokmin kikuk karena sedari tadi laki-laki itu hanya diam dan menatapnya intens.

Seokmin menggelengkan kepalanya. "Gak kok, lo cantik. Makanya gue terpesona," balas Seokmin blak-blakan, membuat kedua pipi Jisoo sedikit bersemu merah.

Gadis manis—menurut Seokmin— itu  menundukkan kepalanya malu. "Makasih. Kamu juga ganteng." Jisoo berujar sambil memotong daging steak dihadapannya.

Seketika Seokmin merasa tubuhnya terbang seperti kupu-kupu karena dipuji ganteng oleh makhluk cantik bak bidadari dihadapannya ini. Seokmin berdehem pelan, berusaha mengontrol dirinya agar tidak heboh meskipun jiwa hebohnya sudah meronta-ronta.

"Lo pernah pacaran sebelumnya ga, Jis?"

Jisoo menggelengkan kepalanya. "Belum pernah."

"Serius?" Seokmin menatap Jisoo tak percaya.

"Serius."

"Kenapa?"

Jisoo mendongak menatap Seokmin. "Mungkin banyak laki-laki yang gak suka sama aku," balasannya dengan menunjukkan tersenyum manisnya.

"Mustahil, Jis. Lo cantik, mana mungkin gak ada orang yang suka sama lo."

"Laki-laki emang suka sama cewek cantik tapi mereka gak suka sama cewek yang nyusahin, Seok."

Seokmin mengerutkan dahinya. "Maksud lo?"

"Bukan apa-apa. Lupain aja." Jisoo menyuapkan potongan daging steak ke dalam mulutnya. "Bay the way, aku mau ikut ekskul nyanyi daftarnya ke siapa, Seok?" tanya Jisoo mengalihkan pembicaraan sambil mengunyah steak.

"Seungkwan. Dia ketuanya," balas Seokmin dan di respons anggukan dari Jisoo.

"Seok, kenapa gak dimakan makanannya?" Jisoo melihat Seokmin yang belum menyentuh makannya sama sekali.

"Ah iya, ini baru mau makan," balas Seokmin mulai memotong daging steaknya.

Jisoo tersenyum simpul, usai percakapan itu mereka saling diam. Mereka sama-sama menikmati makanannya, ditemani dengan musik modern namun terdengar soft.

🌺🌺🌺

"Kwan?"

"...."

"BOO SEUNGKWAN!!"

"Akh! Yak~"

Seungkwan memekik kaget sekaligus sakit karena seseorang tiba-tiba mencubit pinggangnya. Padahal dia sedang tidur pulas.

"Sakit anjir!" umpat Seungkwan mengusap pinggangnya yang sakit. Gadis gembul itu menatap sinis kaka perempuannya, oknum yang mencubitnya. "Kenapa sih? Gue lagi tidur juga. Gue capek asal lo tau, main ganggu aja," lanjutnya mengomel.

"Cerewet lo. Turun buruan," titah kaka perempuan Seungkwan.

Seungkwan yang bingung mengerutkan dahinya. "Turun? Turun—maksudnya?"

"Lo tidur di atas motor! Meluk orang erat banget, di bangunin gak mau bangun-bangun lagi."

"Hah?"

Seungkwan menatap ke arah depan dan bowh!... Dia baru ingat bahwa tadi pulang bersama Vernon dan dia ketiduran di atas motor. Seungkwan melepas pelukannya dengan burung-buru lalu turun dari atas motor.

Seungkwan membungkukkan tubuhnya sembilan puluh derajat. "Maaf."

"Dasar kebo."

Seungkwan menegakkan tubuhnya, menoleh ke arah samping dan memelototi kakanya. Seungkwan mengarahkan kedua tangannya yang membentuk huruf 'V' ke arah matanya sendiri lalu berganti ke arah mata kakanya.

Berapa detik kemudian, perhatikan mereka berdua teralihkan ke Vernon yang berpamitan hendak pulang.

"Gak apa-apa, Kwan. Bay the way, gue mau pamit pulang."

"Eh, masuk dulu, ayo." Kaka Seungkwan menawarkan Vernon untuk mampir tapi Vernon menolaknya.

"Gak usah ka, udah malem."

Seungkwan melepas helm yang hampir lupa dia lepas, setelah melepaskannya dia memberika helm itu pada Vernon. "Ini helmnya. Makasih ya, udah anterin gue pulang," ujarnya berterima kasih.

"Iya, sama-sama." Vernon menerima helmnya dan mengantungkannya di lengan tangan.

"Hati-hati di jalan."

Di balik helm full facenya Vernon tersenyum, dia menyalakan motornya lalu pergi dari pekarangan rumah Seungkwan.

"Ekhm! Mimpi apa semalem sampe pulang bareng bule, kwan?"

Seungkwan yang sedang tersenyum memperhatikan kepergian Vernon tadi menoleh menatap kakanya. "Kepo lo." Usai mengucapkan itu Seungkwan langsung masuk ke dalam rumah tanpa mempedulikan dumelan kakanya.

🌺🌺🌺

Emak baru isi kuota jadi baru update.

Btw soal Yunho, sebenarnya emak mau jadiin dia ayahnya wonu tapi gak jadi 🙂. Kenapa? Rahasia donk😆🙏

See you!

Masa Remaja [svtgs]Where stories live. Discover now