HOC 24

924 85 6
                                    


Don't forget to vote 🌟 and koment ya....
Typo manusiawi 🤗

Happy reading
* * * * *
* * *
*

🖤❤️🖤❤️🖤❤️🖤❤️
TRIGON
🐅🐉

Tidak terasa usia kehamilan Saint sudah menginjak tujuh bulan. Namun sekarang dirinya terasa sangat lemah, padahal di trisemester pertama, mual muntah juga pusing tidak terlalu di alaminya. Tapi semenjak usia kandungannya mulai bertambah, gejala kehamilan itu makin terasa. Sekarang tubuhnya merasa tidak ada tenaga sama sekali. Setiap kali makan, maka selanjutnya akan dikeluarkan lagi. Sangat tersiksa.

"Perth..." nada manja sekaligus rengekan di perlihatkan lagi.

"Perth.... ayo bangun..." entah ini suaminya sangat kelelahan atau apa. Sejak tadi dibangunkan tidak kunjung bangun juga, padahal biasanya mendengar dirinya muntah saja langsung sigap.

"Perth..." kesal juga lama-lama karena tidak bangun-bangun. Bantal mendarat di kepala Perth. Dan dengan begitu mata itu langsung terbuka lebar.

"Kenapa phi memukulku?" Menyingkirkan bantal yang ada di wajahnya.

"Habisnya kau dari tadi tidak bangun-bangun," dengan cemberut Saint mengatakannya.

"Maaf... sekarang kenapa hemm...?" bangun dari tidurannya dan duduk langsung menghadap ke arah Saint yang masih cemberut.

"Lapar..." rengek Saint.

Perth tertawa, "baiklah, ayo kita makan."

Perth tahu kalau Saint tengah mood sekarang ini. Karena itu sudah terlihat dari wajah dan juga nada bicaranya. Dan suami manisnya itu ingin dia yang menemaninya.
Dirinya kemudian bangkit dan dalam sekejap Saint sudah ada dalam gendongan Saint.
Untung saja ia kuat, jika tidak, sudah di pastikan suami manisnya itu akan bertambah mood jeleknya.

"Tadi pagi muntah lagi?" menyamankan gendongan ala bridalnya agar tidak terjatuh saat menuruni anak tangga. Dan Saint juga semakin erat mengalungkan tangannya di perpotongan leher Perth.

"Rasanya yang ada dalam perut keluar semua. Kamu sih tidak bangun-bangun, aku kan lemas." dengan cemberut Saint mengatakannya.

Perth tertawa kecil, "maaf, sekarang sudah lebih baik kan?" Kecupan kecil mendarat di kening Saint.

"Sudah lebih baik, dan sekarang sangat lapar. Aku ingin makan pizza dan hamburger."

Perth menggeleng, "tidak, tidak ada makanan berat untuk sarapan pagi setelah phi muntah-muntah.
Phi akan makan bubur."

"Tidak..."

"Siang nanti baru phi boleh memakannya."

Saint menggerutu sebal, namun ia tidak membantah lagi apa ucapan dari suami tampannya itu. Ia sudah bisa berpikir lebih dewasa lagi, tidak mau kejadian yang lalu terulang lagi.
Bayang-bayang itu selalu menghantuinya setiap saat. Karena itu meskipun dirinya sangat manja meminta ini itu, tapi jika Perth sudah bilang tidak, berarti ia tidak akan mengambilnya atau memakannya.

Mendudukkan Saint di kursi di ruang makan, setelahnya ada maid yang datang meletakkan semangkuk bubur juga susu rasa vanilla diatas meja.
Dengan segera pula, Perth menyuapkan bubur itu ke mulut Saint. Jika sudah mode manja seperti ini. Suami manisnya itu selalu minta dilayani olehnya.

"Berapa hari kau libur kuliah?" Meminum susu setelah bubur di mangkok tinggal separuh.

"Hanya dua minggu," menyuapkan lagi bubur itu kedalam mulut suami manisnya.

Husband of Choice ✔️ EndingOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz