HOC 017

1.6K 137 58
                                    

Sorry naa.... kmrin ada kesalahan, jadinya publish ulang kembali... 🙏🙏🙏

Terima kasih atas semua support nya...

Happy reading
* * * * *
* * *
*

🖤❤️🖤❤️🖤❤️🖤❤️
TRIGON
🐅🐉


Rumah sudah tidak dalam keadaan berduka lagi. Ini sudah hampir satu bulan lamanya sang nyonya rumah pergi untuk selamanya meninggalkan semua penghuni rumah.
Sekarang kesedihan sudah berangsur-angsur hilang dari rumah itu. Mereka juga tidak ingin berlarut dalam kesedihan. Bukan mereka melupakan, tapi mereka mencoba untuk tidak mengeluarkan air matanya lagi. Mereka akan selalu ingat siapa sosok sang nyonya besar di rumah besar tersebut.

Saint pun setelah di rawat hampir dua minggu lamanya kini sudah bisa beraktivitas kembali di rumah. Meski dirinya belum bisa pergi ke kantor, ia harus masih memulihkan tubuhnya terlebih dahulu akibat jatuh dari pohon kemarin. Tapi ia sendiri tidak mau diam di tempat, selalu saja ada tingkah atau ulahnya yang membuat semua orang kerepotan.

"Ambilkan aku buah-buahan yang ada di taman belakang!" perintah Saint pada salah satu bodyguard rumah itu.

"Maaf tuan, saya harus mengambil buah yang mana?" karena banyak pohon buah yang tumbuh di belakang rumah, jadilah ia tidak tahu harus mengambil buah yang mana.

"Buah jeruk, aku mau membuat jus jeruk dari buah di belakang rumah. Cepat ambil!"

Sang bodyguard segera berlari ke taman belakang rumah, dan Saint segera menyiapkan peralatannya.
Di dapur ia sedang sendirian, tidak boleh ada yang mengganggunya. Karena itu sudah perintah dari Saint. Jika dirinya berada di dapur, maka dapur akan menjadi miliknya, tidak boleh ada yang boleh menginjakkan kaki di sana atas seizinnya.

"Ck, kenapa lama sekali sih?"

Karena Saint fokus menggerutu dan berdecak, ia sampai tidak menyadari seseorang sudah berada di belakangnya. Dan seseorang itu dengan segera pula melingkarkan tangan di perutnya.
Saint terperanjat kaget, namun setelah menghirup aroma maskulin dari tubuh orang itu ia segera menarik sudut bibirnya ke atas.

"Kau sudah pulang?
Kau tidak lupa dengan pesanan ku kan Perth?"

Perth menumpukan dagunya di pundak Saint, ia kemudian menggeleng pelan, "tidak, rujak manis yang sangat pedas di depan kampus Bangkok."

Saint melepaskan tangan yang melingkar di perutnya dan segera membalik badan, "terima kasih. Aku senang kau mau menuruti permintaanku."

Mencium pipi Perth sekilas dan setelahnya senyuman manis diberikannya pada pemuda tampan itu.

"Sama-sama bunny," mencium balik pipi Saint seperti apa yang dilakukan Saint tadi padanya, dan setelahnya juga senyum tampan di berikan olehnya.

"Kau sangat menginginkan rujak manis itu, dan juga belakangan ini kau selalu makan makanan yang asam, apa kau sedang ngidam?
apa ada junior di dalam sini?" reflek Perth memegang perut Saint yang segera di pukul oleh sang empunya.

"Isshh... jangan ngaco!
tidak mungkin ada anak di sini. Aku masih dalam masa pemulihan, dan saat melakukan itu kau mengeluarkannya di luar. Jadi mana mungkin ada Perth junior di dalam sini." Mengusap perut ratanya sendiri, dan segera menatap tajam Perth.

Dirinya saat ini dalam masa pemulihan setelah keguguran kemarin. Memang masih bisa berhubungan badan, tapi untuk mencegah terjadinya kerusakan pada sel telur yang masih dalam pemulihan, untuk sementara sel sperma tidak boleh bertandang terlebih dahulu. Jadi otomatis mau tidak mau, saat berhubungan badan, mereka harus mengeluarkannya di luar.

Husband of Choice ✔️ EndingWhere stories live. Discover now